IHSG diprediksi menguat, waspadai potensi balik arah
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan sedikit menguat di kisaran support 4219-4238 dan resistance 4284-4296. Laju bursa saham regional dan Amerika Serikat yang baik serta aksi beli investor asing bisa menjadi sentimen positif.
“Tetapi perlu mewaspadai adanya potensi pembalikan arah. kami melihat mengijaunya laju IHSG tersebut belumlah mengonfirmasi penguatan yang baik, bila dilihat secara intraday perdagangan, laju IHSG masih cenderung mengalami pelemahan,” jelas Analis Trust Securities Reza Priyambada, dalam riset hariannya, Kamis (28/11).
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level tertinggi 4272,43 di awal sesi 1 dan terendah 4220,05 di mid sesi 2. lalu berakhir di 4251,49. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun.
"Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell,” katanya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
IHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High di level 7.435 pada perdagangan pertama di hari perdana pembukaan bursa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaPerolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca SelengkapnyaBawaslu memaparkan tujuh indikator kerawanan yang paling banyak terjadi di tempat pemungutan suara (TPS).
Baca SelengkapnyaSidang Isbat Lebaran 2024 ini diprediksi lebaran umat muslim Indonesia akan serentak.
Baca SelengkapnyaPLTU Batang merupakan proyek dengan pola Kerjasama Pemerintah Swasta skala besar pertama dengan nilai investasi lebih dari USD 4 miliar.
Baca SelengkapnyaMasuk Desember awal 2023 41,2 persen dan Desember akhir 2023 43,3 persen.
Baca Selengkapnya