IHSG Diprediksi Menguat, Simak Saham Rekomendasi Hari Ini
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (2/6). Penguatan IHSG salah satunya dipengaruhi oleh pengumuman inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya memprediksi IHSG akan berada pada rentang 4.331 dan menguat hingga 4.810. Perjalanan kenaikan IHSG masih bersifat teknikal rebound.
"Jelang rilis data perekonomian tingkat inflasi pada hari ini disinyalir masih berada dalam kondisi terkendali turut memberikan sentimen positif terhadap pergerakan IHSG, hari ini IHSG berpeluang bergerak pada zona hijau," ujarnya, Selasa (2/6).
William mengatakan, sepanjang hari ini peluang penguatan IHSG masih mungkin terjadi. Mengingat IHSG tengah berupaya menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih positif.
"Perjalanan kenaikan IHSG terlihat masih bersifat teknikal rebound, kenaikan masih mungkin dapat terjadi mengingat IHSG sedang berusaha menggeser rentang konsolidasinya ke arah yang lebih baik," jelasnya.
Saham Rekomendasi
Adapun beberapa saham rekomendasi yang dapat menjadi pilihan penempatan dana di antaranya sebagai berikut:
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
- PT Astra Motor Tbk (ASII)
- PT Bank Nasional Indonesia Tbk (BBNI)
- PT XL Axiata Tbk (EXCL)
- PT Indofood Tbk (INDF)
- PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaKinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaCatat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indo Premier Sekuritas Punya Fitur Baru, Nasabah Bisa Kolaborasi untuk Cari Cuan di Pasar Modal
Selama ini ada sejumlah kesulitan yang dialami investor baru maupun investor lama, yang mana sebagian investor baru sukar membuat keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Beras Langka di Alfamart dan Indomaret
Guna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca SelengkapnyaAda 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun
Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaImpor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaIndustri Semen Masih Tertekan, ini Strategi SIG Kejar Kinerja Positif di 2024
Kenaikan harga komoditas membuat industri semen tertekan di 2023.
Baca Selengkapnya