IHSG Diprediksi Menguat Seiring Naiknya Harga Komoditas
Merdeka.com - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ini diprediksi menguat seiring kembali naiknya harga komoditas. IHSG dibuka melemah 17,37 poin atau 0,26 persen ke posisi 6.626,37. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,43 poin atau 0,46 persen ke posisi 966,37.
"Secara sentimen, pergerakan indeks hari ini akan diproyeksikan menguat seiring dengan peningkatan kembali harga-harga komoditas," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam kajiannya di Jakarta, dikutip Antara, Senin (25/10).
Pasar komoditas terpantau cenderung menguat pada akhir pekan lalu. Harga minyak WTI meningkat ke level USD84 per barel, Brent meningkat ke USD84,6 per barel. Harga batubara meningkat ke USD230 per ton, nikel melemah ke 19.787 per ton, dan CPO melemah ke 5.188 ringgit per ton. Sedangkan harga emas terpantau meningkat 1.793 per troy ons.
Dari eksternal, bursa AS bergerak datar pada perdagangan Jumat (22/10) pekan lalu, dipicu Gubernur The Fed Jerome Powell memberi komentar baru tentang pengurangan pembelian aset dan inflasi di tengah banyak laporan keuangan dari perusahaan besar. Pengurangan pembelian aset disebutkan akan selesai pada pertengahan tahun depan.
Powell juga memperkirakan tekanan inflasi yang meningkat didorong oleh kendala pasokan global kemungkinan akan bertahan lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya. Dia memprediksi, hal itu terjadi hingga tahun depan.
Bursa Asia pagi ini bergerak beragam seiring pernyataan Powell yang menerangkan bahwa akan segera dilakukan pengetatan pembelian aset atau tapering yang segera terjadi pada November ini. Pada akhir pekan lalu, bursa regional Asia mayoritas bergerak positif, setelah dikabarkan bahwa Evergrande tengah bersiap membayar bunga obligasi jatuh tempo.
Dari domestik, jumlah kasus harian COVID-19 pada Minggu (24/10) mencapai 623 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,24 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-29 mencapai 43 kasus sehingga totalnya mencapai 143.205 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 1.037 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,08 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 14.360 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 113,03 juta orang dan vaksin dosis kedua 67,92 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 277,83 poin atau 0,96 persen ke 28.527,02, indeks Hang Seng turun 90,1 atau 0,34 persen ke 26.036,83, dan indeks Straits Times terkoreksi 2,11 poin atau 0,07 persen ke 3.203,03.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaKondisi Rupiah dan IHSG Terkini Usai Prabowo-Gibran Menang Versi Quick Count
Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2023-2024 Meningkat, Bertengger di Urutan ke-112
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia naik peringkat dari urutan 114 ke 112
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Wanti-Wanti Masyarakat Menengah ke Bawah, Daya Beli Bakal Turun Imbas Harga Pangan Naik
Inflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca SelengkapnyaKonglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Siap Kuasai 61 Persen Saham Freeport
Indonesia mendominasi saham Freeport, pekerja lokal terus bertambah.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca Selengkapnya