IHSG diprediksi menguat sambut penundaan kenaikan suku bunga AS
Merdeka.com - Perbaikan ekonomi AS membuat The Fed menunda kenaikan suku bunganya. Keputusan ini berimbas positif dalam laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk perdagangan akhir pekan ini.
Indeks komposite diperkirakan mengalami penguatan sebagai respons dari kondisi perekonomian AS yang menguat.
"Pada perdagangan Jumat (19/12) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5.070-5.090 dan resisten 5.120-5.138," ujar Head of Research Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada dalam riset hariannya, Jumat (19/2).
Menurut Reza, sentimen positif terhadap IHSG juga datang dari dalam negeri. Aksi beli investor pada saham-saham yang jatuh beberapa hari lalu, memberi dorongan positif. Penjualan oleh asing pun meningkat tajam hingga mencapai Rp 808,69 miliar pada perdagangan kemarin, Kamis (18/12).
"Tampaknya pelaku pasar masih memanfaatkan mulai adanya tren kenaikan. Sepanjang tidak dimanfaatkan untuk sell off maka laju IHSG dapat berpotensi menguat kembali," kata dia.
Adapun saham-saham yang perlu dipertimbangkan adalah TLKM, UNVR, BBTN, SMGR, PTBA dan LPCK.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaKinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaCatat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca SelengkapnyaCalon Investor Arab Saudi Mau Caplok 20 Persen Saham BSI
Masuknya tambahan modal akan berdampak positif kepada para pemegang saham.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnya