IHSG dibuka melemah 35,37 poin ke level 4.464
Merdeka.com - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (9/11) dibuka melemah 0,79 persen atau 35,37 poin ke level 4.464.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 juga melemah 9,29 poin atau 1,21 persen ke posisi 758,69.
Analis PT First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, tekanan IHSG pada perdagangan hari ini akibat meningkatnya risiko pasar global yang ditandai dengan penguatan dolar AS dan memburuknya outlook pertumbuhan ekonomi global, setelah perekonomian Tiongkok memburuk.
"IHSG kembali bergerak di teritori negatif setelah kemarin gagal bertahan di atas 4.500, hari ini diperkirakan bergerak pada kisaran 4.460 hingga 4.540," tutur David dalam riset harian.
Tercatat, IHSG kemarin tertekan setelah risiko pasar meningkat yang dipicu data perdagangan Tiongkok pada Oktober memburuk, sehingga indeks terkoreksi 67,04 poin atau 1,47 persen di level 4.499,50.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaKinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaKondisi Rupiah dan IHSG Terkini Usai Prabowo-Gibran Menang Versi Quick Count
Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Catat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Beras Langka di Alfamart dan Indomaret
Guna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca SelengkapnyaKelola Dana THR Bisa Diinvestasikan ke Sukuk Ritel SR020, Dapat Imbal Hasil 6,4 Persen per Tahun
Saat ini, suku bunga diproyeksi sudah berada di puncak. Ini merupakan momen yang tepat untuk mengunci imbal hasil tinggi dan stabil.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaKasus Impor Emas Rp189 T Belum Dituntaskan Satgas TPPU, Eks Penyidik KPK: Heboh di Awal, Mandek di Akhir
Menurutnya, dalam pengungkapan TPPU bukan sekedar perbuatan, tapi bagaimana mampu membongkar aliran.
Baca Selengkapnya