IHSG Dibuka Hijau, BBNI dan INDF jadi Rekomendasi Analis
Merdeka.com - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 14,28 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.670,27. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,79 poin atau 0,39 persen ke posisi 978,95.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan indeks saham hari ini berada pada 6.472 hingga 6.691. Perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan berada dalam rentang yang cukup terbatas.
"Potensi koreksi wajar masih terlihat cukup besar mengingat sentimen dari pergerakan harga komoditas yang sedang bergerak melemah," ujar William dalam riset harian, Jakarta, Kamis (21/10).
Namun capital inflow yang mulai kembali ke dalam pasar modal Indonesia dapat menjadi penunjang bagi kenaikan jangka pendek IHSG. Sehingga hari ini IHSG masih berpotensi bergerak pada zona hijau.
Adapun beberapa saham pilihan pada perdagangan hari ini di antaranya adalah saham perusahaan dengan kode ASII, UNVR, INDF dan BBNI. Kemudian juga saham perusahaan dengan kode BMRI, SCMA serta ROTI.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia naik peringkat dari urutan 114 ke 112
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 56,2 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaSelama ini ada sejumlah kesulitan yang dialami investor baru maupun investor lama, yang mana sebagian investor baru sukar membuat keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaPermintaan nikel diprediksi akan terus meningkat seiring dengan tren kendaraan listrik.
Baca Selengkapnya