IHSG berpotensi didera aksi jual
Merdeka.com - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai didera aksi ambil untung setelah mengalami penguatan beberapa hari. Padahal laju bursa saham AS dan Eropa berada di zona hijau dan rilis kinerja beberapa emiten berada sesuai dengan ekspektasi.
Tetapi, laju bursa saham Asia yang melemah berdampak pada IHSG. Sialnya, pelemahan bursa saham Asia dikarenakan rilis beberapa emitennya yang dibawah estimasi dan seharusnya hal tersebut tidak banyak mempengaruhi laju IHSG.
Pada perdagangan Senin (28/10), IHSG diperkirakan berada pada support 4.543-4.569 dan resistance 4.607-4.615. "IHSG akan bergerak variatif. Selama IHSG tidak langsung dimanfaatkan untuk aksi ambil untung secara masif maka IHSG masih ada peluang melanjutkan kenaikan," ujar Analis Trust Securities, Reza Priyambada dalam riset hariannya, Jakarta.
Adapun pertimbangan saham-saham hari ini antara lain PT Akr Corporindo Tbk (AKRA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Ciputra Surya Tbk (CTRS), PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Compa Tbk (ULTJ).
Lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Ciputra Realty Tbk (CTRA) dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaKinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaCatat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
FOTO: IHSG Ditutup Menguat di Awal Ramadan
IHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High di level 7.435 pada perdagangan pertama di hari perdana pembukaan bursa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaRaih Predikat Proper Biru dari KLHK, Ini Fakta Menarik PLTU Batang
PLTU Batang merupakan proyek dengan pola Kerjasama Pemerintah Swasta skala besar pertama dengan nilai investasi lebih dari USD 4 miliar.
Baca SelengkapnyaHasil Survei Terbaru Indikator: Elektabilitas Anies-Muhaimin 23,2%, Prabowo-Gibran 46,9% dan Ganjar-Mahfud 22,2%
Perolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca Selengkapnya785.880 Warga Sulsel Diprediksi Mudik, Waspadai Titik-Titik Potensi Macet
Kepada masyarakat yang ingin mudik agar berangkat lebih awal. Hal itu agar masyarakat tidak terkena macet saat mudik.
Baca SelengkapnyaBawaslu Ungkap Daftar Indikator Kerawanan yang Paling Banyak Terjadi di TPS
Bawaslu memaparkan tujuh indikator kerawanan yang paling banyak terjadi di tempat pemungutan suara (TPS).
Baca Selengkapnya