Merdeka.com - PT Harum Energy Tbk (HRUM) merencanakan untuk mengakuisisi sebuah lahan tambang batu bara di wilayah Kalimantan pada tahun ini. Perseroan juga telah menyediakan dana sebesar USD 470 juta atau sekitar Rp 4,5 triliun.

Direktur Utama HRUM, Ray Gunara mengatakan, dalam mengakuisisi lahan tambang ini perseroan belum bisa menentukan nilai investasinya. Namun kas internal perseroan masih ada sebesar USD 200 juta dan mempunyai fasilitas pinjaman perbankan dari tahun 2011 hingga akhir 2013 sebesar USD 270 juta.

"Dengan adanya lokasi tambang batu bara yang baru dipastikan akan menambah produksi batu bara kita," ujarnya saat konferensi pers HRUM di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (17/5).

Ray juga belum bisa menyebutkan berapa tambahan produksi dari akuisisi lahan di Kalimantan tersebut. "Kalau dari dua tambang batu bara yang kita miliki, tahun ini ditargetkan 12-12,5 juta ton batu bara, itu dari MSJ (PT Mahakam Sumber Jaya) sebesar 10 juta ton dan dari Santan (PT Santan Batu bara) sebesar 2,5 ton," jelas dia.

Hingga kuartal pertama, emiten tambang ini mengalami penurunan laba bersih yaitu mencapai 85 persen menjadi USD 8,26 juta atau Rp 80 miliar dari periode sama tahun lalu sebesar USD 55,25 juta atau Rp 536 miliar. Pendapatan perseroan juga turun 24,38 persen menjadi USD 223,67 juta dibanding periode sama tahun lalu sebesar dari USD 295,82 juta.

Sementara produksi kuartal pertama 2013 dari PT Mahakam Sumber Jaya sebesar 2,7 juta ton dan PT Santan Batu bara sebesar 0,5 juta ton. Sedangkan, penyerapan belanja modal kuartal pertama tahun ini sebesar USD 0,5 juta dari total USD 15 juta.

"Kami akan gunakan anggaran belanja modal untuk alat berat sebesar USD 5,4 juta, ring road USD 4 juta, fasilitas pengolahan batu bara USD 3 juta dan sisanya lain-lainnya termasuk eksplorasi," tutup dia.