Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hingar Bingar Vaksin Covid-19 Berbayar Hingga Akhirnya Ditunda

Hingar Bingar Vaksin Covid-19 Berbayar Hingga Akhirnya Ditunda Vaksin Covid-19. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 telah merebak lebih dari setahun. Pandemi mengganggu semua tatanan kehidupan, tak hanya kesehatan saja tetapi juga politik, ekonomi, sosial, budaya, hingga agama.

Para ilmuwan telah mengembangkan beragam vaksin untuk melawan virus corona agar aktivitas masyarakat dapat kembali normal. Indonesia sendiri telah mengimpor vaksin dari sejumlah negara bekerja sama dengan perusahaan farmasi pelat merah Bio Farma dan Kimia Farma.

Pemerintah memasang target total vaksinasi Covid-19 sebanyak 181,5 juta jiwa, namun saat ini jumlah penduduk yang telah mendapatkan layanan vaksin baru menyentuh angka 15 juta jiwa.

Realisasi kegiatan vaksinasi yang masih rendah membuat pemerintah melakukan dua kali revisi aturan tentang program vaksinasi dari yang awalnya vaksin gratis, lalu berubah menjadi vaksin gotong royong perusahaan, kemudian berkembang lagi menjadi vaksin gotong royong individu yang berbayar. Revisi peraturan itu diklaim untuk mempercepat kegiatan vaksinasi Covid-19.

Vaksin gotong royong awalnya dirancang untuk memfasilitasi perusahaan-perusahaan dalam melaksanakan vaksinasi kepada para karyawan agar mereka dapat kembali bekerja tanpa perlu khawatir tertular virus Corona. Perusahaan membeli vaksin dari pemerintah yang dikoordinasikan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin), lalu vaksin itu diberikan kepada para karyawan.

Rincian harga vaksin sebesar Rp375.000 dengan biaya penyuntikan Rp125.000 per dosis. Vaksin Covid-19 harus dua kali injeksi, sehingga total uang yang harus ditanggung perusahaan mencapai Rp1 juta per karyawan.

Hingga akhir Juni 2021, Kadin menyebut ada 28.400 perusahaan yang mendaftar vaksinasi gotong royong dengan angka realisasi hanya 500 perusahaan yang telah menyelesaikan kegiatan vaksinasi.

Kendala harga vaksin yang mahal di tengah masa sulit keuangan yang dialami para pelaku industri akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat realisasi program vaksinasi tersebut terbilang rendah.

Meski demikian, pemerintah tetap menjalankan program vaksinasi dengan memperluas cakupan dari semula hanya untuk kalangan pekerja dan pegawai yang terdaftar di badan usaha menjadi masyarakat umum.

Landasan hukum vaksin gotong royong individu berbayar tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021 tentang pelaksanaan vaksinasi mandiri yang pendanaannya dibebankan kepada yang bersangkutan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin angkat bicara tentang polemik vaksin gotong royong. Dia menjelaskan alasan pemerintah membuka opsi vaksin individu berbayar untuk memperluas akses masyarakat dalam mendapatkan vaksin Covid-19.

"Pemerintah membuka opsi yang luas bagi masyarakat yang ingin mengambil vaksin gotong royong baik melalui perusahaan maupun melalui individu," kata Budi.

Pemerintah menegaskan tetap menjalankan program vaksinasi gratis meski ada layanan vaksin individu berbayar yang dijalankan Kimia Farma dan Bio Farma. Kebijakan itu menjadi alternatif untuk mempercepat pelaksanaan program vaksinasi nasional dan target kekebalan kelompok.

Pemerintah telah menetapkan harga total pembelian vaksin individu berbayar adalah Rp879.140 yang harus dibayar secara mandiri oleh masyarakat yang ingin mendapatkan vaksinasi Covid-19. Rinciannya, pembelian vaksin seharga Rp321.660 per dosis dan tarif layanan sebesar Rp117.910 per sekali suntik. Untuk dua dosis vaksin harganya sebesar Rp643.000, sedangkan untuk dua kali layanan injeksi tarifnya Rp253.820.

PT Kimia Farma Diagnostika yang merupakan cucu usaha Kimia Farma menjadi pelaksana program vaksinasi individu berbayar tersebut dengan menjual vaksin impor jenis Sinopharm asal China ke jaringan klinik milik perseroan.

"Saat ini untuk vaksin gotong royong baru Sinopharm jenisnya dan sudah masuk 500.000 batch I dan satu juta batch II, jadi total 1,5 juta," kata Plt Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika Agus Chandra. Kimia Farma Diagnostika menyediakan 5.000 dosis vaksin untuk setiap klinik sambil melihat kesiapan maupun permintaan masyarakat.

Program vaksin individu berbayar akan tersedia di delapan klinik yang tersebar di enam kota, yakni tiga klinik di Jakarta, lalu Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, dan Bali.

Selain menyediakan vaksin di klinik, Kimia Farma Diagnostika juga akan memperluas jangkauan penyediaan vaksin individu berbayar mulai dari bandara hingga ke pusat-pusat perbelanjaan di berbagai kota besar usai pemerintah mencabut kebijakan PPKM Darurat.

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr. Daeng Mohammad Faqih mendukung gagasan ini. Dia menilai, vaksinasi Gotong Royong Perorangan merupakan sebuah ikhtiar dari pemerintah untuk memperluas dan mempercepat proses vaksinasi dalam upaya mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.

"Melalui Vaksinasi Gotong Royong dimana yang akan mengakses adalah kalangan yang mampu membayar, sementara untuk program vaksinasi gratis dari pemerintah juga terus dilakukan secara paralel. Sehingga melalui kedua program ini saya yakin proses vaksinasi dapat dilakukan secara lebih luas dan lebih cepat," ujar Daeng dikutip Senin (12/7).

Kemudian, program vaksinasi berbayar juga Memberi kesempatan kepada masyarakat Indonesia yang mampu untuk membantu pemerintah yang sudah bekerja keras, berusaha menanggulangi masalah Covid.

Program Ditunda

Kimia Farma sebagai Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang farmasi memutuskan menunda pelaksanaan program vaksinasi individu berbayar yang rencananya dimulai pada Senin ini (12/7).

Perusahaan beralasan penundaan itu akibat besarnya animo serta banyaknya pertanyaan yang masuk atas pelaksanaan vaksinasi individu berbayar, sehingga manajemen memutuskan memperpanjang masa sosialisasi serta pengaturan pendaftaran calon peserta.

"Kami mohon maaf karena jadwal vaksinasi gotong royong individu yang semula dimulai hari Senin 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," kata Sekretaris Kimia Farma Ganti Winarno Putro.

vaksin berbayar di kimia farma ditunda

©2021 Merdeka.com

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah mengkaji ulang program vaksinasi individu berbayar untuk masyarakat agar tidak menimbulkan kegaduhan publik.

Dia mengungkapkan bahwa program vaksinasi individu berbayar tersebut belum didiskusikan dengan Komisi IX DPR RI. Menurutnya, materi yang telah dibahas dan disetujui oleh parlemen hanya vaksin gotong royong perusahaan, bukan vaksin individu berbayar.

"Tidak ada diskusi dengan Komisi IX terkait vaksinasi gotong royong bagi individu atau perorangan. Kebijakan yang sudah disetujui adalah vaksinasi gotong royong yang dibiayai perusahaan, itu pun diizinkan dengan banyak catatan, sekarang tiba-tiba muncul kebijakan vaksin berbayar untuk individu," ungkap politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

Sejumlah penolakan muncul. Namun tidak semua warga kontra program vaksin berbayar. Ada juga yang setuju karena alasan tertentu. Takut berkerumun, tidak kebagian vaksin massal dan waktu yang lebih fleksibel untuk divaksin menjadi alasan mereka.

Salah satu masyarakat, Desi Aryanti mengatakan, tak keberatan dengan adanya vaksin berbayar. Alasannya, vaksinasi berbayar tidak perlu antre dan berkerumun dengan yang lain.

"Saya tidak keberatan dengan adanya vaksinasi berbayar ini. Corona ini kan masih tinggi sekali kasusnya, agak takut saja bawa orang tua buat vaksin. Kalau berbayar mungkin tidak perlu antre dan berkerumun," katanya kepada merdeka.com, Jakarta, Senin (12/7).

Desi mempertimbangkan, kondisi orangtua yang sudah memasuki usia lanjut. Selama ini, masih sangat jarang keluar rumah dan melakukan protokol kesehatan secara ketat.

Saham Kimia Farma Menguat

Meski program vaksin individu berbayar ditunda, namun harga saham Kimia Farma dengan kode emiten KAEF yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia ditutup menguat sebesar 12,38 persen ke posisi Rp3.450 per lembar.

Dalam perdagangan hari ini, saham Kimia Farma tercatat sempat menyentuh harga tertinggi saat pembukaan bursa sebesar Rp3.670 per lembar. Kemudian, saham KAEF mendadak turun ke level terendah Rp3.200 per lembar, usai perseroan menyampaikan informasi penundaan program vaksinasi individu berbayar tersebut.

Frekuensi perdagangan saham Kimia Farma tercatat sebanyak 26.005 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 59 juta lembar senilai Rp204,5 miliar.

Dalam sepekan terakhir, saham KAEF meningkat 5,69 persen. Sedangkan tiga bulan belakangan naik sebesar 35,25 persen. Apabila dibandingkan posisi akhir Desember 2020, saham KAEF saat ini masih bertengger minus 16,94 persen.

Sementara jika ditarik ke data setahun yang lalu saat awal pandemi menyebar di Indonesia, saham Kimia Farma telah melesat hingga 218 persen.

Walau program itu ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan, hingar bingar vaksin individu berbayar memberikan sentimen positif bagi para investor terhadap saham Kimia Farma.

Kimia Farma menegaskan penyediaan layanan vaksin berbayar di sejumlah kliniknya bukan untuk tujuan komersial alias cari untung, melainkan untuk mendukung program percepatan vaksinasi nasional dari pemerintah demi mewujudkan herd immunity atau kekebalan kelompok.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga

Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga

Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya