Hindari rugi kurs, Garuda gandeng 3 bank kerja sama lindung nilai

Merdeka.com - Garuda Indonesia gandeng tiga bank menjalankan transaksi Cross Currency Swap senilai total Rp 1 triliun. Bank dimaksud adalah BNI, CIMB Niaga, dan Standard Chartered Bank.

Dokumen kerja sama lindung nilai (hedging) tersebut diteken hari ini, di Jakarta, Senin (2/2/).

Direktur Keuangan, Risiko, dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia IG N Askhara Danadiputra mengungkapkan, kerja sama tersebut membuat pihaknya bisa mengurangi risiko melonjaknya biaya operasional. Perjanjian kerja sama lindung nilai akan berakhir pada 5 Juli 2018.

"Hal ini mengingat biaya operasional seperti pembelian avtur, maintenance pesawat, dan sewa pesawat dibayarkan dalam dolar AS."

Menurutnya, kerja sama berdurasi 3,5 tahun tersebut dapat menghasilkan efisiensi sebesar USD 171,1 juta.

"Dengan dipatoknya nilai tukar rupiah terhadap USD, pembayaran rupiah untuk biaya operasional dalam USD menjadi stabil dan kegiatan operasional perusahaan dapat lebih konsisten."

Dia menjelaskan, kerja sama tersebut membuat Garuda bisa melakukan transaksi swap atas obligasi rupiah ke dolar AS. Referensi nilai tukar berdasarkan JISDOR pada tanggal transaksi, 13 Januari 2015, yaitu Rp 12.608 per dolar AS. Suku bunga rupiah yang menjadi acuan transaksi sesuai dengan tingkat kupon obligasi yaitu 9,25 persen per tahun (fixed), untuk frekuensi pembayaran bunga per triwulan.

Kerja sama lindung nilai merupakan bagian dari komitmen Perseroan untuk melaksanakan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 16/21/PBI/2014 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Pengelolaan Utang Luar Negeri Nonbank dan Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/2013 tentang Kebijakan Umum Transaksi Lindung Nilai BUMN.