Hatta: Rencana dua harga BBM batal karena banyak penolakan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan pemerintah masih mendalami penggunaan satu harga dalam rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Dia menyerahkan sepenuhnya pengambilan keputusan itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.
"Besok dengarkan di Musrembangnas, kita memang sedang mendalami satu harga itu, karena memang dua harga itu sebetulnya terbaik, tapi secara operasional sulit sekali," ungkap Hatta di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/4).
Hatta juga mengakui adanya penolakan yang terjadi pada opsi harga BBM bersubsidi yang dilaksanakan menjadi dua harga. Banyak pengusaha SPBU menginginkan, penetapan kenaikan BBM sebaiknya memakai satu harga.
"Pandangan masyarakat juga seperti itu. Hanya memang kita harus hati-hati, harus terukur betul dari sisi inflasi bagaimana kita mengatasi masyarakat yang terkena dampak, ini semua harus kita hitung dengan matang," tuturnya.
Sebelumnya, SBY akan mengumumkan mengenai pengambilan opsi yang bakal diambil pemerintah terkait rencana menaikkan harga BBM di depan kepala daerah seluruh Indonesia. Salah satu opsi yang pernah ditawarkan adalah menggunakan sistem dua harga pada beberapa SPBU.
Namun, rancangan itu kembali mentah. Sebab sejumlah pihak menolak kebijakan tersebut. Pemerintah lantas kembali membahas rencana menaikkan BBM dengan satu harga.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaHarga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca Selengkapnya