Merdeka.com - Memasuki tahun pemilu, biasanya aktivitas investasi menurun. Pasalnya, pengusaha masih menunggu apakah pemilu menghasilkan pemimpin yang sesuai harapan atau tidak.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa meminta agar investor mengubah paradigma lama menjelang pemilu 2014. Pengalaman pemilu 2004 dan 2009 membuat Hatta yakin bahwa aktivitas politik tersebut tidak mengganggu iklim berusaha.

Alih-alih menahan, Hatta justru mendorong investor untuk lebih gencar mengembangkan usahanya guna menyokong Indonesia memasuki pasar bebas ASEAN 2015.

"Saya minta pelaku usaha jangan terlalu menahan diri di tahun pemilu. Saya ingin katakan tren ekonomi belum terlihat menurun. Justru 2015 adalah tahun production base, tahun daya saing," ujarnya saat membuka Indonesia Investor Forum ke-3, di Jakarta International Convention Center, Selasa (21/1).

Dia menuturkan, ada indikasi realisasi investasi sepanjang tahun lalu mencapai Rp 398,6 triliun atau 20 persen diatas target Rp 390 triliun. "Tren (investasi) belum terlihat turun," kata Hatta.

Terlepas dari itu, Hatta masih mengkhawatirkan efek sampingnya berupa lonjakan impor bahan baku atau bahan penolong. Importasi ini bisa membuat defisit neraca transaksi berjalan Indonesia sulit ditekan.

"Kita harus hati-hati. Jangan tambah beban defisit transaksi karena impor bahan baku. Maka hilirisasi kita harus berjalan," tegasnya.

Untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan, Hatta menjelaskan, industri nasional harus menciptakan produk ekspor bernilai tambah. Mengingat, perekonomian Amerika Serikat dan China menunjukkan sinyal perbaikan.