Hasil Survei, Bekerja dari Rumah Picu Pekerja Semakin Produktif
Merdeka.com - Bekerja dari rumah atau Work From Home menjadi sesuatu yang normal bagi masyarakat di penjuru dunia, terutama setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Virus Corona menjadi pandemi dunia. Beberapa pekerja mengerjakan tugas mereka dari rumah secara massal untuk pertama kalinya.
"Pandemi ini telah banyak mengajari pengusaha tentang pentingnya memiliki pengaturan kerja yang fleksibel bagi karyawan," demikian dilansir dari CNN, Jakarta, Sabtu (29/8).
Survei terbaru terhadap hampir 800 pemberi kerja oleh Mercer, sebuah perusahaan konsultan manfaat SDM dan tempat kerja mengatakan sebanyak 83 persen pemberi pekerjaan berencana untuk menerapkan kebijakan kerja yang lebih fleksibel, seperti mengizinkan lebih banyak orang untuk bekerja dari rumah atau membiarkan karyawan menyesuaikan jadwal sendiri.
Bekerja dari rumah seringkali dipandang secara skeptis oleh para manajer dan eksekutif yang berasumsi bahwa akan lebih sedikit pekerjaan yang diselesaikan jika mereka tidak ada di sana untuk mengawasinya. Tetapi 94 persen pemberi kerja yang disurvei mengatakan produktivitas perusahaan mereka sebenarnya sama (67 persen) atau lebih tinggi (27 persen) dibandingkan sebelum pandemi, meskipun banyak karyawan telah bekerja dari jarak jauh tahun ini.
Sebanyak 73 persen mengatakan mereka mengharapkan seperempat atau lebih tenaga kerja mereka untuk terus bekerja dari jarak jauh pasca pandemi. Sebagian besar (72 persen) mengatakan bahwa mereka akan menerapkan lebih banyak fleksibilitas dalam hal jam, seperti penjadwalan yang fleksibel dan minggu kerja yang dikompresi (misalnya, bekerja 10 jam sehari selama empat hari seminggu).
Reporter Magang : Brigitta Belia
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN
Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.
Baca SelengkapnyaViral Curhatan Calon Pekerja Tak Lulus Seleksi Karena BI Checking Jelek, Begini Penjelasannya
Postingan itu sontak menuai kritik terhadap perusahaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSurvei FOI 2022: 50 Persen Anak di Perkotaan Berangkat ke Sekolah dengan Perut Kosong
Pendiri FOI, Wida Septarina Wijayanti mengungkapkan kerja sama ini diharapkan mampu mewujudkan berkomitmen untuk mengatasi ketimpangan pangan di masyarakat.
Baca Selengkapnya61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaPasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat
Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca Selengkapnya