Hary Tanoe sebut beberapa menteri Jokowi tidak kompeten
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan jejeran menterinya pada Minggu (26/10), kemarin. Beberapa nama dalam Kabinet Kerja merupakan orang lama di bidangnya masing-masing. Ada pula wajah-wajah baru yang menghiasi komposisi Kabinet Kerja Jokowi-JK untuk periode lima tahun ke depan.
Meski baru sehari diumumkan, komposisi menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK langsung menuai kritik. Harapan dan ekspektasi pelaku bisnis tidak sejalan dengan realisasinya. Salah seorang yang pesimis terhadap beberapa menteri di kabinet Jokowi adalah bos MNC Grup Hary Tanoesoedibjo atau akrab disapa HT.
Menurut HT, para pembantu presiden banyak yang tidak mempunyai kompetensi di bidangnya. Padahal, diakuinya hal itu merupakan dasar untuk menggenjot pertumbuhan dan pembangunan bangsa.
"Ada beberapa nama (dalam kabinet Jokowi) yang kompetensinya kurang," kata HT di MNC Tower, Jakarta, Senin (27/10).
Namun Hary Tanoe tidak menyebut nama-nama menteri yang ditudingnya tidak berkompeten di bidangnya. Walau menilai ada kekurangan, HT tetap berharap pemerintahan Jokowi bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Yang tidak kalah pentingnya pertumbuhan itu merata. Tidak hanya atas, tapi bawah juga. Bukan hanya makro, tapi menyentuh seluruh masyarakat," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca Selengkapnya