Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harta Orang Kaya AS Tembus USD 1,1 Triliun di Tengah Naiknya Angka Kemiskinan

Harta Orang Kaya AS Tembus USD 1,1 Triliun di Tengah Naiknya Angka Kemiskinan Ilustrasi orang kaya. ©2019 Merdeka.com/Pexels

Merdeka.com - Para miliuner dunia mampu mengantongi kekayaan berlipat selama pandemi Covid-19. Kondisi ini terutama dirasakan di Amerika Serikat.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh Institute for Policy Studies dan American for Tax Fairness, miliuner AS secara kolektif memiliki total kekayaan hingga USD 1,1 triliun. Angka ini hampir 40 persen lebih banyak sejak pertengahan Maret 2020.

Tidak hanya orang yang sangat kaya yang mampu memulihkan kerugian, ada pula yang bernasib jauh lebih baik dibandingkan mereka.

Seperti apa yang Elon Musk rasakan. Dia kini lebih kaya hingga USD 155 miliar. Hal itu terdorong karena pasar Tesla yang terus meroket selama setahun terakhir.

Melansir laman CNN, laporan World Health Organization (WHO) juga menunjukkan, setidaknya sebanyak 46 orang telah bergabung di barisan miliuner sejak 18 Maret 2020.

Di samping itu, walau banyak bermunculan miliuner baru, tetap saja pandemi memperburuk krisis ketimpangan di AS yang sudah membuat resah.

Tak hanya di AS, bahkan di hampir seluruh negara di dunia. Banyak dari mereka telah kehilangan pekerjaan atau mendapat potongan gaji semenjak adanya pandemi global.

Negara AS memang terkenal sebagai negara pencetak miliuner. Sebanyak 660 miliuner AS sekarang sudah memiliki kekayaan hingga USD 4,1 triliun atau dua pertiga lebih banyak dari jumlah yang dimiliki oleh 50 persen terbawah dari populasi AS.

Tingkat Kemiskinan Meningkat

Menurut ekonom dari University of Chicago, University of Notre Dame, dan Lab for Economic Opportunities, dari sekian banyak penghuni AS, sekitar 8 juta dari mereka telah jatuh miskin selama enam bulan terakhir di tahun 2020.

Padahal, tingkat kemiskinan AS sempat menurun selama bulan-bulan pertama masa pandemi. Hal itu terjadi karena adanya pemeriksaan stimulus dari pemerintah federal.

Namun sangat disayangkan, tingkat kemiskinan itu naik lagi hingga 2,4 poin persentase selama paruh kedua tahun ini. Persentase tersebut menunjukkan peningkatan hampir dua kali lipat lebih besar bahkan jika dibandingkan tahun 1960-an.

Bagi mereka yang berpendidikan sekolah menengah ke bawah menunjukkan pelonjakan angka kemiskinan hingga menjadi 22,5 persen. Angka itu lebih besar jika dibandingkan total pada bulan Juni yang hanya 17 persen.

Tingkat kemiskinan lebih tinggi ditemukan di negara-negara berkembang, seperti Florida, Mississippi, Arizona, dan North Carolina. “Sistem asuransi pengangguran kurang efektif,” kata ekonom dalam laporan tersebut.

Adanya statistik mengenai kekayaan dan kemiskinan di AS telah memberikan gambaran lebih lanjut terkait pemulihan ekonomi yang jika digambarkan berbentuk huruf K.

Seiring berjalannya waktu, pasar saham kembali berada pada rekor tertinggi, pasar perumahan sedang booming, dan perkembangan teknologi begitu pesat. Namun di sisi lain, maskapai penerbangan, restoran, hotel, dan bioskop masih belum terkendali dan pulih.

Janet Yellen, Menteri Keuangan Presiden Joe Biden telah mengakui masalah tersebut dan mengatakan itu bukan hal baru. "Jauh sebelum Covid-19, ekonomi kami berbentuk K, di mana kekayaan dibangun di atas kekayaan, sementara keluarga pekerja semakin jatuh," ujar Yellen.

Bersama Menteri Keuangannya tersebut, Biden menyerukan tindakan yang berani untuk meredakan kesenjangan tesebut.

Rencananya AS akan mengeluarkan senilai USD 1,9 triliun untuk seruan tersebut. Dana tersebut akan mencakup pemeriksaan stimulus USD 1.400, bantuan negara bagian dan lokal USD 350 miliar, dan sisanya untuk tunjangan pengangguran.

Pasar Perumahan Melonjak

Pandemi pun telah membuat pasar perumahan memperoleh keuntungan mencapai level tertinggi pada tahun 2020. Itu termasuk harga rumah dan sumber utama kekayaan.

Ekonomi AS memang belum cukup pulih dari pandemi, namun S&P 500 mampu naik hingga 72 persen dari titik terendahnya pada bulan Maret. Pemulihan yang jika digambarkan membentuk huruf V itu telah mencerminkan optimisme mengenai vaksin dan triliunan bantuan yang telah diberikan oleh Washington. Selain itu, juga adanya langkah-langkah dari Federal Reserve telah memaksa para investor untuk bertaruh di pasar saham.

Dengan begitu, terjadinya lonjakan saham itu akhirnya membuat para miliarder menjadi semakin kaya. Itupun didukung oleh permainannya yang hebat. Namun di sisi lain, ada pula jutaan orang AS yang kurang sejahtera dia tidak bisa ikut merasakan ledakan pasar saham tersebut.

Harga saham Tesla yang meroket telah membuat Musk memiliki kekayaan lebih dari 600 persen. Peraih keuntungan besar lainnya yang merupakan pesaing Tesla yakni Amazon, juga telah meraup keuntungan lebih besar.

Terhitung kekayaan Jeff Bezos pemiliki Amazon telah mencapai lebih dari 68 miliar selama pandemi. Sedangkan Co-Founder dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg, pun telah mengantongi sekitar USD 37 miliar sejak pertengahan Maret.

Kesenjangan dan ketimpangan memang bukan terjadi di Amerika. Pasti beberapa negara lain pun memiliki nasib sama.

Menurut laporan Oxfam International, setidaknya perlu waktu lebih dari satu dekade yang bisa dilakukan oleh para orang kelas terbawah untuk memulihkan kerugiannya selama pandemi. Namun sebaliknya, hanya butuh waktu sembilan bulan untuk pulih bagi para 1.000 miliarder teratas dunia. 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
4 Sumber Harta Orang Paling Kaya di Indonesia

4 Sumber Harta Orang Paling Kaya di Indonesia

Dari daftar yang tertera, Indonesia menempatkan satu wakil konglomerat paling kaya di Asia.

Baca Selengkapnya
Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.

Baca Selengkapnya
Data Terbaru Lima Orang Paling Kaya di Indonesia Tahun 2024

Data Terbaru Lima Orang Paling Kaya di Indonesia Tahun 2024

Prajogo masih bercokol di posisi pertama sebagai orang paling kaya di dunia. Harta Prajogo senilai USD39,7 miliar atau setara Rp621 triliun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies soal Pajaki Orang Kaya: Emang Ada Utang Budi Apa?

Anies soal Pajaki Orang Kaya: Emang Ada Utang Budi Apa?

Pasangan AMIN bakal menagih pajak 100 orang terkaya di Indonesia.

Baca Selengkapnya
OJK: Tabungan Orang Indonesia Naik Menjadi Rp8.441 Triliun di Februari 2024

OJK: Tabungan Orang Indonesia Naik Menjadi Rp8.441 Triliun di Februari 2024

Berdasarkan data OJK, tabungan orang Indonesia pada bulan Februari meningkat jadi Rp8.441 triliun.

Baca Selengkapnya
Prajogo Pangestu Jadi Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2024, Tapi Hartanya Berkurang

Prajogo Pangestu Jadi Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2024, Tapi Hartanya Berkurang

Merujuk data Forbes real time Rabu (7/2), Prajogo berada di peringkat ke-29 sebagai orang paling kaya di dunia.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Jadi Tersangka Usai Ketahuan Gelar Nobar Ilegal di Bali, Salah Satunya Warga Negara Asing

Tiga Orang Jadi Tersangka Usai Ketahuan Gelar Nobar Ilegal di Bali, Salah Satunya Warga Negara Asing

Penetapan tersangka setelah kelompok kerja penindakan DJKI Kemenkum HAM bersama dengan Korwas dan pihak ahli hak cipta melakukan gelar perkara.

Baca Selengkapnya
Daftar Terbaru 5 Orang Terkaya Dunia, Tersebar Hampir di Semua Benua

Daftar Terbaru 5 Orang Terkaya Dunia, Tersebar Hampir di Semua Benua

Elon Musk menjadi orang terkaya kedua di dunia dengan total kekayaan USD201,7 miliar atau setara dengan Rp3,1 kuadriliun.

Baca Selengkapnya
Kemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi

Kemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi

Jemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.

Baca Selengkapnya