Hari Ini, Rupiah Melemah ke Level Rp15.543 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini, Kamis (23/4). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp15.523 per USD, melemah dibanding perdagangan sebelumnya di level Rp15.450 per USD.
Mengutip laman Bloomberg, Rupiah sempat menguat tipis usai pembukaan ke level Rp15.500 per USD. Namun, kembali melemah ke Rp15.525, dan saat ini Rupiah berada di Rp15.543 per USD.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp15.630 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp15.567 per USD.
"Rupiah masih ada peluang menguat. Sentimen negatif masih dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar terhadap kemampuan dunia mengatasi virus corona yang telah mendorong penurunan ekonomi global," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (23/4).
Ariston menuturkan, sentimen positif kembali berlanjut pagi ini ke pasar Asia, melanjutkan sentimen positif sejak pembukaan pasar Eropa kemarin hingga penutupan pasar AS subuh tadi. Pasar berharap lockdown akan segera dibuka dengan mulai melandainya pertumbuhan jumlah orang yang terjangkit virus di beberapa negara Eropa dan di AS.
Selain itu sentimen positif datang dari akan disetujuinya stimulus tambahan dari pemerintah AS sebesar lebih dari 480 miliar dolar AS oleh DPR AS. "Reboundnya harga minyak mentah juga membantu sentimen positif," imbuhnya.
Harga minyak menguat hingga ke level USD 14,6 per barel untuk West Texas Intermediate (WTI) dan USD 21 per barel untuk Brent. Dia memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp15.400 per USD hingga Rp15.550 per USD.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Awas! Dampak Pelemahan Rupiah Berpotensi Mirip Krisis Moneter 1998
Rupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaTernyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun
Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaRupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik
Melemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca Selengkapnya