Merdeka.com - Pemerintah memberikan sinyal jika harga rumah murah yang tadinya Rp 70 juta lalu di naikan Rp 80 juta, masih akan dinaikan kembali menjadi Rp 95 juta. Hal ini, karena penolakan pengembang terhadap harga rumah murah tersebut.

"Problemnya real estate indonesia menjerit dengan harga Rp 70 juta. Dengan angka Rp 95 juta, REI sudah setuju," ujar Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (4/5).

Djan mengatakan pihaknya sampai saat ini menunggu persetujuan menteri keuangan untuk memberikan pembebasan pajak pertambahan nilai penjualan rumah sebesar 10 persen. "Jadi harganya dinaikan, PPn nya dibebaskan," katanya.

Dia meminta dalam program rumah murah, bedah rumah masyarakat kurang mampu jadi keroyokan kementerian terkait. Untuk bedah rumah pemerintah membutuhkan dana sedikitnya Rp 3 triliun. "Jadi masyarakat tidak hanya diperbaiki rumahnya, tapi diberikan modal kerja. Begitu juga buruh," katanya.

Sebelumnya Pemerintah menargetkan pembangunan rumah murah Rp 25 juta untuk PNS, anggota TNI dan Polri sebanyak 200.000 unit bisa dibangun di seluruh daerah. Selain itu, pemerintah menyiapkan juga rumah untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah rumah murah seharga Rp 70 juta dengan rumah tipe 36.