Harga murah jadi alasan impor 10.000 ton daging sapi Selandia Baru
Merdeka.com - Pemerintah bakal mengimpor daging sapi dari Selandia Baru sebanyak 10.000 ton. Impor daging sapi ini guna menutupi kebutuhan hingga akhir tahun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution beralasan impor ini harus dilakukan lantaran stok daging sapi hanya bisa menutupi kebutuhan masyarakat hingga Oktober 2015. Pemerintah telah melakukan komunikasi dengan pihak Selandia Baru.
"Kelihatannya akan ada impor daging dari Selandia Baru sekitar 10.000 ton daging. Itu bulan depan cukup, tapi bulan berikutnya akan dibicarakan lagi dengan Selandia Baru. Kalau keputusannya sudah sekarang sudah dihubungi sampainya mungkin bulan depan," ujar dia di kantornya, Jakarta, Jumat (25/9).
Dia menambahkan, Indonesia sebenarnya mendapatkan keuntungan dengan membeli daging sapi dari Selandia Baru. Saat ini, Selandia Baru tengah mengalami surplus daging sapi. Bahkan, sapi perah pun ikut dipotong.
"Kebetulan harga murah tetapi kita lagi perlu. Sempat tadinya impor sapi siap potong, terus ada banyak protes karena melanggar undang-undang, ya sudah kita stop ganti dengan daging. Kalau daging tidak dilarang," kata mantan Gubernur Bank Indonesia ini.
Darmin menjelaskan, ketersediaan stok daging nasional sudah termasuk dengan hitungan sapi lokal yang tidak terlalu diminati saat Hari Raya Idul Adha. Hanya 40 persen dari total ketersediaan sapi lokal yang mampu diserap masyarakat.
"Sudah memperhitungkan sapi lokal yang lakunya tidak terlalu banyak waktu lebaran walaupun masih ada satu dua hari lagi, ternyata hanya 40 persen. Tapi yang namanya kurban itu sapi lokal, selalu sapi lokal," tutur dia.
Selain itu, pemerintah juga bakal mengeluarkan kebijakan untuk tidak lagi melakukan impor daging sapi secara dadakan. Sehingga, impor daging tidak dilakukan secara bertahap.
"Mulai akhir tahun ini akan diumumkan kebutuhan impor satu tahun. Tidak lagi dicicil-cicil akhirnya jadi mengimpor susah tidak ada perencanaan," tutup Darmin.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran
Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca SelengkapnyaHarga Beras Terus Naik, Mendag Minta Warga Beralih ke Beras SPHP yang Lebih Murah
Alasannya, ketersediaan beras premium khususnya kemasan kecil sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaAwalnya Terjual 5 Porsi Kini Laku 3 Ton dalam Seminggu, Intip Kisah Inspiratif Pengusaha Pisang Geprek yang Viral
Berawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca SelengkapnyaPLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton
Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca Selengkapnya