Harga mulai naik, petani Kediri ramai-ramai tanam cabai

Merdeka.com - Banjir yang melanda ibu kota Jakarta turut berperan mendongkrak harga cabai di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kondisi ini menstimulus petani Kediri ramai-ramai memanen cabai setelah sebelumnya sempat menahan diri lantaran harga di pasaran anjlok.

Para petani di wilayah Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri mulai memanen cabai mereka setelah sebelumnya membiarkan hasil produksi bertahan di lahan pertanian. Panen raya ini dilakukan usai mengetahui harga komoditi cabai di pasaran mulai merangkak naik bersamaan dengan bencana banjir yang merendam Jakarta.

Panen raya cabai dilakukan oleh para petani dengan melibatkan sejumlah tenaga buruh tani. Pelibatan buruh tani dimaksudkan agar panen berlangsung cepat mengingat hasil produksi cabai mereka kini mulai membusuk dan mengering akibat musim penghujan.

Salah seorang petani mengaku harga cabai rawit mulai naik sejak dua hari terakhir. "Jika sebelumnya harga cabai rawit hanya Rp 5.000 per kilogram kini menjadi Rp 7.500 per kilogram. Kenaikan harga cabai rawit disebabkan bencana banjir yang terjadi di Jakarta. Pedagang ramai-ramai mendistribusikan dagangan cabai ke ibu kota," kata Amini, Jumat (13/2).

Untuk diketahui, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri menjadi salah satu wilayah penghasil cabai terbesar di Kabupaten Kediri. Selain itu ada empat kecamatan lain di lereng gunung Kelud yakni Kecamatan Ngancar, Plosoklaten, Kepung dan Puncu yang jadi sentra penghasil cabai.

Harga cabai di Kediri sempat meroket hingga menembus Rp 100.000 per kilogram pasca erupsi gunung kelud tahun lalu. Banyak tanaman cabai rusak dan pasokan di pasar merosot.