Harga minyak mentah terus merosot, sekarang di USD 27,45 per barel
Merdeka.com - Harga minyak mentah AS kembali turun di perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB, dan ini adalah untuk hari kelima berturut-turut. Harga minyak anjlok karena persediaan minyak mentah AS tetap pada tingkat tertinggi dan OPEC menyatakan kenaikan yang signifikan dalam produksi kartel pada Januari.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, turun 49 sen menjadi berakhir di USD 27,45 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sedangkan minyak mentah Brent North Sea, patokan Eropa, untuk pengiriman April naik 52 sen menjadi menetap di USD 30,84 per barel di perdagangan London.
Harga minyak sempat menguat setelah laporan Departemen Energi AS menunjukkan persediaan minyak AS turun sekitar 800.000 barel untuk pekan yang berakhir 5 Februari.
Namun harga segera turun kembali karena para pedagang mengambil catatan persediaan yang lebih tinggi pada bensin, kenaikan stok di pusat perdagangan utama di Cushing, Oklahoma dan berkurangnya penurunan dalam produksi minyak.
"WTI terus berada di bawah tekanan," kata Andy Lipow dari perusahaan konsultasi Lipow Associates Oil seperti ditulis Antara.
Analis mengatakan sentimen juga dirusak oleh laporan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang menunjukkan produksi kartel naik sekitar 130.000 barel per hari pada Januari.
Laporan OPEC, yang diikuti prospek 'bearish' yang dirilis Badan Energi Internasional telah membawa tema ketidakseimbangan pasar yang sedang berlangsung dan meredam segala upaya.
"Berdasarkan produksi kartel saat ini, pasar kelebihan pasokan sebesar 1,84 juta barel per hari pada kuartal ini," kata Matt Smith dari ClipperData.
Kecuali produksi minyak AS jatuh secara tiba-tiba. "Prospek jangka pendek tetap suram untuk emas hitam," kata analis Forex.com, Fawad Razaqzada.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Catat! Kemendag Jamin Harga Minyak Kita Tak Naik Hingga Lebaran 2024
Hal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga
Menurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaHarga Bawang Merah Bertahan Mahal, Bapanas: Jangan Maunya Turun Terus Kasihan Petani
Lima hari sebelum lebaran harga bawang merah berkisar Rp35.000-Rp45.000/kilogram. Namun, saat ini harganya mencapai Rp65.000-Rp70.000/kilogram.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia
Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah
Tujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaHarga Komoditas Anjlok, Ekspor 2023 Diperkirakan Tak Setinggi Tahun Lalu
Tren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah: Harganya Lebih Murah dari Minyak Goreng
"Pertama harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng di pasaran," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnya