Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said berharap perusahaan migas tak merampingkan jumlah pegawainya. Meskipun, harga minyak dunia terus merosot hingga menyentuh titik terendah dalam lima tahun terakhir, USD 57 per barel.

"Kadang kita terjebak pada pendekatan gampang kalau ada tekanan manusia duluan yang dikorbankan," ujarnya di Jakarta, Jumat (22/5).

Kemorosotan harga minyak dunia, menurut Sudirman, juga merugikan Indonesia selaku negara penghasil emas hitam tersebut. Jadi, wajar saja jika situasi ini bisa mendorong pengusaha migas merumahkan sebagian pegawainya.

"Saya tekankan jangan mengurangi usaha pembangunan kapasitas, sehingga waktunya nanti normal lagi we have capacity, kita hadapi masalah sulit bersama, kompak," jelasnya.

Dia meminta pelaku usaha tetap semangat dalam membangun industri migas.

"Betapa pun sulit, kita harus tetap bangun industri ini," katanya. "Satu pesan, bahwa kita punya suasana mendesak untuk menata ulang kebijakan mengelola industri migas terutama hulu. Namanya hulu adalah ujung awal dari ekonomi migas keseluruhan."