Harga minyak Indonesia bakal naik jadi USD 110 per barel

Merdeka.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan adanya perubahan asumsi makro dalam APBN Perubahan 2013. Selain revisi pertumbuhan ekonomi dan inflasi, asumsi lain yang bakal diubah adalah asumsi harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP).

ICP diperkirakan bakal mengalami kenaikan. "ICP malah cenderung bisa naik, karena rata-rata, saya katakan rata-rata dalam setahun meskipun dalam bulan Mei mulai musim panas jadi mulai berkurang permintaannya," ujar Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro yang ditemui dalam acara Rakornas TPID, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (8/5).

Pihaknya masih melakukan kajian untuk menentukan rata-rata harga ICP sepanjang tahun ini. Bambang menuturkan, pemerintah kemungkinan merevisi ICP dengan rata-rata USD 100-110 per barel.

"Karena rata-rata sebenarnya masih di atas USD 100 yah kita lihat lagi apakah USD 100 masih valid enggak sebagai rata-rata tahun 2013," tegas dia.

Selain ICP, pemerintah juga merevisi lifting minyak yang awalnya ditetapkan 900.000 barel per hari menjadi 840.000 bph. Selain itu, perubahan asumsi makro juga akan dilakukan untuk asumsi nilai tukar mata uang rupiah.

"Kemudian, kita lihat sampai hari ini kan Rp 9.600 hampir Rp 9.700, yah kita kan berkisar Rp 9.600-9.700 per dolar Amerika," katanya.