Harga Minyak Dunia Turun Dipicu Kekhawatiran Meningkatkan Kasus Covid-19 di AS
Merdeka.com - Harga minyak mentah tercatat turun 3 persen pada Senin (26/10), memperpanjang kerugian minggu lalu karena meningkatnya kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan Eropa. Peningkatan kasus meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan minyak mentah. Sementara itu, prospek peningkatan pasokan juga merusak sentimen.
Dilansir dari Reuters, minyak mentah Brent tercatat turun USD 1,25 sen, atau 3 persen dari USD 40,52 pada 07.55 GMT. West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD 1,28 sen, atau 3,2 persen menjadi USD 38,57, setelah jatuh lebih dari USD 1 tak lama setelah dimulainya perdagangan. Brent turun 2,7 persen minggu lalu dan WTI turun 2,5 persen.
Di sisi pasokan, National Oil Corp Libya pada hari Jumat mengakhiri force majeure pada ekspor dari dua pelabuhan utama dan mengatakan produksi akan mencapai 1 juta barel per hari (bph) dalam empat minggu, peningkatan yang lebih cepat dari pada yang diperkirakan banyak analis.
"Barel baru minyak Libya datang pada saat pasar minyak mentah baru saja menghadapi kekecewaan dari panel menteri OPEC + yang baru-baru ini ditutup ketika organisasi tidak membuat proposal kebijakan baru," kata Avtar Sandu, manajer senior komoditas di Phillip Futures di Singapura.
OPEC+ mengelompokkan produsen termasuk Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia, juga akan meningkatkan produksi sebesar 2 juta barel per hari pada Januari 2021 setelah memangkas produksi dengan jumlah rekor awal tahun ini.
Presiden Rusia Beri Sinyal Kurangi Pasokan
Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu mengindikasikan bahwa dia mungkin setuju untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak OPEC+.
Di Amerika Serikat, perusahaan energi meningkatkan jumlah rig mereka sebanyak lima sehingga total menjadi 287 dalam seminggu hingga 23 Oktober, terbesar sejak Mei, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes Co BKR.N. Jumlah rig merupakan indikator pasokan di masa depan.
Namun, investor meningkatkan posisi beli bersih mereka di kontrak berjangka minyak mentah AS dan opsi selama seminggu hingga 20 Oktober, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS mengatakan pada hari Jumat.
Sebelumnya, Amerika Serikat melaporkan jumlah tertinggi infeksi virus korona baru dalam dua hari hingga Sabtu, sementara di Prancis kasus baru mencapai rekor lebih dari 50.000 pada hari Minggu sekaligus menggarisbawahi tingkat keparahan wabah.
Reporter Magang : Brigitta Belia
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaTujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Triyono khawatir kenaikan harga minuman manis dalam kemasan nantinya akan membebani daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih mampu memenuhi kebutuhan bawang merah dalam negeri tanpa harus impor.
Baca SelengkapnyaPertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca Selengkapnya