Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga Minyak Dunia Kembali Naik Dipicu Tingginya Permintaan Amerika Serikat

Harga Minyak Dunia Kembali Naik Dipicu Tingginya Permintaan Amerika Serikat Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak mentah dunia tercatat naik pada awal perdagangan Asia pada Senin (23/5) pagi. Kenaikan harga dipicu permintaan bahan bakar AS, pasokan yang ketat dan dolar AS yang sedikit lebih lemah mendukung pasar. Selain itu, Shanghai juga bersiap untuk dibuka kembali setelah penguncian dua bulan yang memicu kekhawatiran tentang perlambatan tajam dalam pertumbuhan.

Minyak mentah berjangka Brent naik 82 sen menjadi diperdagangkan di USD 113,37 per barel pada pukul 01.26 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 69 sen atau 0,6 persen menjadi diperdagangkan di USD 110,97 per barel, menambah keuntungan kecil minggu lalu untuk kedua kontrak.

"Harga minyak didukung karena pasar bensin tetap ketat di tengah permintaan yang kuat menuju puncak musim mengemudi AS," kata Managing Partner SPI Asset Management, Stephen Innes.

"Kilang-kilang biasanya dalam mode meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan para pengemudi AS di SPBU."

Musim puncak mengemudi di AS biasanya dimulai pada akhir pekan Memorial Day pada akhir Mei dan berakhir pada Hari Buruh pada September.

Para analis mengatakan, meskipun ada kekhawatiran tentang kenaikan harga bahan bakar yang berpotensi mengurangi permintaan, data mobilitas dari TomTom dan Google telah naik dalam beberapa pekan terakhir, menunjukkan lebih banyak orang berada di jalan di tempat-tempat seperti Amerika Serikat.

"Data frekuensi tinggi menunjukkan permintaan terus meningkat," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

Dolar AS Melemah

Dolar AS yang lebih lemah juga mengirim minyak lebih tinggi pada Senin, karena itu membuat minyak mentah lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Namun, keuntungan pasar telah dibatasi oleh kekhawatiran tentang upaya China untuk menghancurkan Covid dengan penguncian, bahkan ketika Shanghai yang akan dibuka kembali pada 1 Juni.

Lockdown di China, importir minyak utama dunia, telah memukul produksi industri dan konstruksi, mendorong langkah untuk menopang perekonomian, termasuk penurunan suku bunga hipotek (KPR) yang lebih besar dari perkiraan pada Jumat (20/5) lalu.

Ketidakmampuan Uni Eropa untuk mencapai kesepakatan akhir tentang pelarangan minyak Rusia atas invasinya ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai ‘operasi militer khusus’, juga telah menghentikan kenaikan harga minyak jauh lebih tinggi.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia
Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia

Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas
BBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas

Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah
Harga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah

Tujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.

Baca Selengkapnya
Belanja Militer Global Pecah Rekor dan Tembus USD 2,4 Triliun, Amerika Serikat Keluarkan Uang Paling Banyak
Belanja Militer Global Pecah Rekor dan Tembus USD 2,4 Triliun, Amerika Serikat Keluarkan Uang Paling Banyak

Nilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga
Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga

Menurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.

Baca Selengkapnya
Dewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia
Dewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia

PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Baca Selengkapnya
Kemendag Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Bawang Putih Jelang Lebaran
Kemendag Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Bawang Putih Jelang Lebaran

China menjadi pemicu harga bawang putih di Indonesia meroket jelang lebaran.

Baca Selengkapnya