Harga makin tinggi, Indonesia kekurangan 132.000 ton daging sapi
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan melalui perencanaan indikatif pemerintah menyebutkan Indonesia masih kekurangan pasokan daging sapi sebanyak 132.000 ton selama tahun 2014. Kebutuhan daging sapi nasional lebih kurang 575.000 ton sedangkan produksi dalam negeri hanya mampu sekitar 443.000 juta ton.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Bachrul Chairi mengatakan untuk menutupi kebutuhan masyarakat pihaknya akan memberikan kuota impor kepada para importir. Untuk triwulan 1 (Januari - Maret 2014), Kemendag telah mengeluarkan persetujuan impor sapi bakalan sebanyak 130.245 ekor kepada 35 importir dan sapi siap potong sebanyak 26.360 ekor kepada 16 importir.
"Untuk sapi indukan saat ini baru 1000 ekor. Kita harapannya akan banyak pengajuan impor sapi indukan," ucap Bachrul dalam siaran persnya kepada merdeka.com di Jakarta, Sabtu (17/1).
Bukan hanya itu, harga daging sapi dalam negeri pada dua minggu pertama 2014 ini masih tetap tinggi. Dari data Kementerian Perdagangan, harga daging sapi masih berkisar di antara Rp 97.600 per Kilogram dan ini lebih tinggi dibandingkan Desember 2013 yang tercatat hanya Rp 94.210 per Kilogram.
Harga tersebut bervariasi di beberapa kota. Di daerah sentra yaitu Denpasar, Kupang, dan Makassar kisaran harga rendah yaitu antara Rp 70.000 - Rp 80.000 per Kilogram. Untuk kota-kota yang dekat dengan daerah sentra harganya antara Rp 80.000- Rp 90.000 per Kilogram adalah Palu, Kendari, Ambon, Manado, Semarang, dan Gorontalo. Harga relatif tinggi antara Rp 90.000 - Rp 100.000 per Kilogram antara lain terjadi di Bandar Lampung, Surabaya, Pekanbaru, Padang, Serang, DKI Jakarta, Bandung, Samarinda, Banda Aceh, Palembang, Bengkulu, Mamuju, dan Ternate.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Srie Agustina mengatakan bahwa harga daging sapi dipengaruhi oleh tiga titik rantai pasok. Pertama di tingkat farm gate atau di tingkat peternak untuk harga timbang hidupnya. Biaya produksi ternak di tingkat lokal atau harga impor yang dipengaruhi kurs dolar amat mempengaruhi pembentukan harga di rantai pasok kedua berikutnya yaitu di Rumah Potong Hewan (RPH) untuk harga karkasnya. Setelahnya adalah harga di tingkat pedagang besar yang memiliki jaringan ke pedagang pengecer di pasar-pasar tradisional.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran
Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar
Makanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok
Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH
Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaH-1 Jelang Puasa Ramadan, Pedagang Pasar Senen Bingung Harga Daging Sapi Terus Naik
Pedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca Selengkapnya