Harga cabai tinggi, Menko Sofyan salahkan petani
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan tingginya harga cabai saat ini memang menjadi siklus tahunan yang harus dihadapi masyarakat. Pasalnya, para petani sangat responsif terhadap harga cabai di pasaran.
Sofyan menegaskan para petani lebih memilih menanam cabai pada saat harga cabai naik. Sedangkan, pada saat harga cabai mengalami penurunan, para petani malah tidak ingin menanamkan cabainya.
"Yang jadi masalah di cabai memang kronis karena petani kita responsif terhadap harga. kalau harga tinggi, mereka ramai-ramai tanam. Tapi saat harga jatuh, mereka enggak mau nanam karena merespon harga," ujar Sofyan yang ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Jumat (9/1).
Selain itu, permasalahan distribusi logistik juga menjadi penyebab harga cabai tinggi. "Masalahnya karena logistik kita yang enggak bagus, karena kita belum punya sistem penyimpanan yang bagus, belum mengembangkan industri yang berbasis ke situ. Contohnya cabai di waktu produksi tinggi dijadikan chili paste, sehingga harga stabil," kata dia.
Sofyan menambahkan seharusnya harga cabai turun saat pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi pada awal tahun ini. Namun, karena sistem logistik yang tidak tertata dengan baik sehingga harga cabai terus meninggi.
"Parahnya lagi sistem logistik atau tata niaga kita yang enggak sehat. Tata niaga harus dibereskan. Nanti pasar akan merespon suplai dan demand," pungkas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan
Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaCurhat Pedagang: Harga Beras Bertahan Mahal Jelang Bulan Puasa, Pelanggan Terus Berkurang
Kenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pasar Kawat Tanjungbalai, Jokowi Sebut Harga Beras hingga Cabai Masih Naik
Presiden Jokowi akui harga cabai masih mengalami kenaikan
Baca SelengkapnyaJokowi Kucurkan Bantuan Pangan: Hampir Semua Negara Gagal Panen, Harga Beras Naik
Jokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaProyeksi 2024: Waspada Lonjakan Harga Pangan, Terutama Beras dan Cabai
Pemerintah diminta serius dalam menjaga pasokan beras di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaCurhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca Selengkapnya