Hadapi pasar bebas, pebisnis waralaba lokal harus lebih kreatif
Merdeka.com - Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Levita Ginting Supit meyakini, sektor bisnis waralaba dalam negeri sudah siap menghadapi gempuran produk asing saat pemberlakuan pasar bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan.
Kesiapannya bisa ditunjukkan dari kreativitas mengemas produk serta kemampuan sumber daya manusia (SDM). Tanpa itu pelaku usaha waralaba tidak akan mampu bertahan.
"Kita dari asosiasi sudah mempersiapkan untuk pelaku usaha waralaba dalam MEA nanti. SDM kita juga harus ditingkatkan produktivitasnya," tegas Levita saat ditemui di pameran 'Franchise and License Expo Indonesia' di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/9).
Menurut Levita, kreativitas dalam mengemas sebuah produk menjadi faktor penting untuk bersaing dengan produk asing. Pelaku bisnis harus bisa menghapus stigma pengemasan produk dalam negeri yang saat ini masih masuk kategori 'seadanya'.
"Padahal saat MEA nanti produk harus dibuat sesuai standar internasional. Tapi untungnya itu sudah didukung oleh pemerintah sekarang," jelasnya.
Dukungan pemerintah, lanjut Levita, melalui pelatihan serta aturan yang dibuat untuk produk yang berstandar internasional.
"Sehingga nanti keduanya, SDM dan produk kita bisa dianggap capable untuk masuk ke bisnis internasional," ungkapnya.
"Para pelaku usaha waralaba sudah prepare dari beberapa tahun lalu. Mungkin sejauh ini kesiapannya sekitar 60 persen Ditambah juga support pemerintah yang memberikan pelatihan-pelatihan," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produk Lokal Catat Rekor Penjualan di Tiktok 12.12, Tembus 35.000 Pembeli
Platform video singkat seperti TikTok juga saat ini memiliki peran lebih dalam membantu pertumbuhan brand lokal.
Baca Selengkapnya12 Cara Meningkatkan Produksi ASI secara Alami dan Efektif
Sejak lahir hingga usia enam bulan, ASI eksklusif dianggap sebagai makanan terbaik untuk bayi. Namun, banyak ibu yang merasa cemas tentang kecukupan ASI.
Baca SelengkapnyaInovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Inovasi Dikembangkan Pupuk Kaltim untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional
Selain berbagai upaya reinvention business dalam tubuh Pupuk Kaltim, pihaknya juga terus melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholders.
Baca SelengkapnyaSempat Putus Asa Gara-Gara Pandemi, Bisnis Anyaman Bambu Milik Warga Bojonegoro Kini Jadi Favorit Pasar Lokal
Konsep hidup ramah lingkungan yang meminimalisir penggunaan kemasan plastik membuat aneka kerajinan anyaman bambu semakin diminati konsumen.
Baca SelengkapnyaMakanan Khas Daerah yang Dimodifikasi, Perkaya Sajian Tradisional
Makanan khas daerah yang dimodifikasi membantu meningkatkan popularitas sajian-sajian khas.
Baca SelengkapnyaNasib Bakal Berubah Itu Nyata, Wawan Dulu Diremehkan Kini Jadi Tempat Masyarakat Bergantung Hidup
Saat ini Wawan memiliki usaha produksi peralatan keamanan lintasan kereta api.
Baca Selengkapnya8 Jenis Makanan Untuk Meningkatkan Konsentrasi saat Beraktivitas, Mudah Diperoleh dan Murah
Merasa sulit berkonsentrasi? Jenis makanan berikut ini bisa kamu coba di rumah. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMie Sedaap dan Hal-Hal Menarik yang Perlu Kamu Ketahui, Ini Faktanya!
Varian Mie Sedaap menyentuh beragam rasa, mulai dari rasa ayam bawang hingga pedas gurih.
Baca Selengkapnya