Genjot Produksi Padi, Kementan dan Gubernur Sumbar Lakukan Percepatan Tanam
Merdeka.com - Kementerian Pertanian (Kementan) aktif turun ke lapangan berkoordinasi dengan pemerintah daerah melakukan Gerakan Percepatan Olah Tanah dan Tanam. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengimplementasikan gerakan ini guna meningkatkan produksi padi untuk mengamankan stok agar dampak pandemi covid 19 tidak berdampak pada ketersediaan beras.
Kementan bersama Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno melakukan gerakan percepatan tanam di Kabupaten Padang Pariaman, yang berlokasi di Kelompok Tani Rawang Lokan, Kecamatan Lubuk Alung, Minggu (19/7). Acara tersebut dihadiri Bupati Padang Pariaman, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Kepala Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Barat dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Padang Pariaman.
Irwan Prayitno meminta masyarakat memaksimalkan pemanfaatan lahan pertanian. Pemerintah daerah dibantu pemerintah pusat yakni Kementan akan memberikan dukungan maksimal kepada kelompok tani yang mau bekerja giat dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
"Jangan sampai ada lahan yang tidak dimanfaatkan. Pemerintah siap membantu petani. Kita dukung percepatan tanam agar ketersediaan pangan terjamin aman di tengah ancaman dampak pandemi corona," kata Irwan dalam pernyataannya, Senin (20/7).
Sementara itu, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni mengajak masyarakat petani agar terus berproduksi. Menurutnya, walaupun terjadi surplus produksi benih di daerah Padang Pariaman, namun bukan berarti tidak melakukan peningkatan produksi lagi, karena hasil surplus ini dapat dimanfaatkan oleh petani di propinsi lainnya seperti ke Riau, Kepulauan Riau dan daerah lainnya.
"Penanaman pada hari ini dilakukan di lahan seluas 3 hektar dengan potensi tanam 35 hektar. Petani di sana lebih menyukai barietas lokal Putiah Papanai dengan produktivitas 5,2 ton per hektar," terang Ali.
Kepala Dinas Pertanian Sumatera Barat, Syafrizal menyebutkan luas tanam padi Sumbar bulan Juni 2020 seluas 51.474 ha dan target bulan Juli ini seluas 58.756 hektar. Pihaknya optimis untuk kejar tanam sampai bulan September 2020.
"Sesuai arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo bahwa kita harus kejar tanam bulan April September ini. Apalagi ada info FAO tentang musim kemarau panjang, itu yang kami himbau ke kabupaten untuk segera tanam," sebut Syafrizal
Penyuluh Laporkan Perkembangan
Hal yang sama diungkapkan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi yang mengaku optimis jika di tahun 2020 walaupun tengah dilanda pandemi corona dapat meningkatkan produksi pangan, khususnya beras. Hal ini dengan syarat asalkan semua daerah komitmen untuk bersama-sama melakukan upaya percepatan tanam.
"Oleh karenanya, wabah dunia tersebut menjadi tantangan untuk menunjukkan hadirnya negara bagi rakyat,” ucapnya.
Dalam upaya percepatan tanam, Suwandi menyatakan pihaknya sangat mengharapkan kepada para penyuluh untuk melaporkan perkembangan mingguan luas tanam/panen padi dan jagung di wilayah kerjanya secara berjenjang di Kostratani.
"Dan disampaikan secara online sekaligus ke kabupaten, provinsi dan pusat agar kinerja kita terlapor dengan baik," tuturnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya para petani hanya bisa satu kali tanam dalam satu tahun dengan adanya irigasi perpompaan menjadi dua kali tanam.
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaPemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di sisa waktu dua pekan menuju akhir 2023, seluruh distributor juga diminta tetap mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaPara petani di Kabupaten Tanah Laut menggelar panen raya padi hasil produksi tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca Selengkapnya