Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Genjot Produksi Garam Dalam Negeri, Kemendag Dorong Pemanfaatan Sistem Resi Gudang

Genjot Produksi Garam Dalam Negeri, Kemendag Dorong Pemanfaatan Sistem Resi Gudang garam. Ilustrasi shutterstock.com

Merdeka.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen mendorong peningkatan produktivitas garam dalam negeri, baik secara kualitas dan kuantitas. Peningkatan produktivitas ini juga merupakan langkah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi impor garam.

"Saat ini garam nasional masih menghadapi beragam tantangan, baik dari sisi keterbatasan produksi maupun kualitas hasil akhir yang relatif rendah," kata Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, dalam keterangan persnya, Sabtu (25/7).

Namun dalam kunjungan kerjanya, ke PT Timor Livestock di Nunkurus, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Mendag Agus mengapresiasi produktivitas lahan garam yang relatif cukup baik dibandingkan dengan rata-rata produksi garam dalam negeri. Dia pun berharap produksi tersebut mampu dipertahankan.

"Jika kualitas ini dipertahankan, maka produksi garam NTT dapat mendorong penurunan impor garam untuk kebutuhan industri, maupun untuk diekspor," ujar Mendag Agus.

"Kemendag terus mendorong para petani garam agar memanfaatkan Sistem Resi Gudang (SRG), termasuk para petani di Nunkurus, NTT, karena nantinya dibentuk SRG di sini. Melalui SRG, diharapkan harga garam akan relatif stabil karena petambak bisa menyimpan garam di gudang dan menjualnya pada saat yang tepat, serta memperoleh dukungan pendanaan berupa pinjaman," ujar dia.

Produktivitas rata-rata lahan garam di Nunkurus adalah 100 ton/ha untuk setiap siklus panen (sekitar 40-45 hari), lebih tinggi dari produktivitas rata-rata lahan garam lainnya yang berkisar 60—70 ton/ha. Kualitas garam yang dihasilkan juga termasuk cukup baik dengan NaCl minimal 97 persen. Kualitas garam dalam negeri rata-rata memiliki kandungan NaCl di bawah 95 persen sehingga menyebabkan garam dalam negeri tidak dapat diserap industri pengguna garam.

Harga jual garam dari petambak di Nunkurus berkisar antara Rp600--1.000/kg, lebih tinggi dari ratarata harga garam di tingkat petambak yang di bawah Rp500/kg. Hasil keuntungan produksi kemudian dinikmati pihak masyarakat pemilik lahan, gereja, dan pemerintah daerah dengan mekanisme bagi hasil. Masyarakat pemilik lahan juga mendapat 10 persen dari bagi hasil tersebut.

Tantangan Produksi Garam Dalam Negeri

Mendag Agus menambahkan, salah satu tantangan kondisi pergaraman dalam negeri yang paling krusial ialah tingkat produksi yang belum mencukupi kebutuhan nasional. Kebutuhan garam nasional pada 2020 diperkirakan sebesar 4,4 juta ton, terdiri atas kebutuhan industri sebesar 3,74 juta ton, rumah tangga 321 ribu ton, dan lainnya sebesar 398 ribu ton. Sedangkan produksi garam tahun 2020 diperkirakan sebesar 2,5 juta ton sehingga belum mampu mencukupi kebutuhan garam di dalam negeri.

"Rendahnya produktivitas garam di dalam negeri disebabkan produksi garam yang rentan terganggu cuaca, lahan pergaraman yang tidak luas dan tidak terintegrasi, serta sistem pemanenan garam yang sederhana. Selain membuat jumlah produksi yang rendah, hal ini juga berdampak pada kualitas garam yang tidak seragam," ujar Mendag Agus.

Dengan produksi yang rendah, Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan garam nasional, terutama kebutuhan garam industri yang masih dipenuhi dari impor. Lahan garam di Indonesia juga bukan merupakan hamparan, melainkan petakan-petakan yang diusahakan secara tradisional.

Kemendag bersama unsur pemerintah lainnya, antara lain Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian Perindustrian; juga akan terus bergerak melakukan berbagai upaya penanganan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing dalam mendorong produktivitas garam nasional.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan

Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan

Perum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kepatuhan Bayar Pajak Kendaraan Tinggi, Ditjen Keuda Kemendagri Dapat Penghargaan dari Jasa Raharja

Kepatuhan Bayar Pajak Kendaraan Tinggi, Ditjen Keuda Kemendagri Dapat Penghargaan dari Jasa Raharja

Maurits menambahkan, Kemendagri konsisten dalam meningkatkan pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) bersama tim pembina Samsat turun ke berbagai daerah.

Baca Selengkapnya
Menakar Langkah Bupati Dico Turunkan Kemiskinan di Kendal

Menakar Langkah Bupati Dico Turunkan Kemiskinan di Kendal

Relasi kerja dengan industri, merupakan inovasi bertujuan untuk percepatan penanganan pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Kendal

Baca Selengkapnya
Untung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik

Untung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik

Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag

Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag

Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh

Curhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh

Kebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.

Baca Selengkapnya
Tambah Penerimaan Negara dari Cukai Rokok, Ini Hal Penting Harus Dilakukan Pemerintah

Tambah Penerimaan Negara dari Cukai Rokok, Ini Hal Penting Harus Dilakukan Pemerintah

Pengusaha menyoroti kinerja fungsi cukai yang tidak tercapai sebagai sumber penerimaan negara serta pengendalian konsumsi.

Baca Selengkapnya