Genjot potensi maritim, Menteri Susi pakai slogan perusahaan
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti berencana membangun bandara kecil atau bandara mini di pulau-pulau kecil Indonesia. Panjang runway atau landasan pacu bandara hanya satu kilometer saja. Bandara ini nantinya dimanfaatkan untuk mengangkut hasil tangkapan nelayan ke kota terdekat.
"Saya akan pakai moto di perusahaan saya sebelumnya yaitu one kilometer runway bring you to the world. Nanti kita ingin Pemda investasi di bandara. Tidak perlu Rp 10 - Rp 20 miliar," ucap Susi di kantornya, Jakarta, Selasa (28/10).
Untuk mengembangkan bandara, pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Dia meyakini rencana ini akan efektif. Sebab, adanya bandara secara tidak langsung akan meningkatkan penghasilan nelayan.
Saat ini, konsep bandara mini ini telah dikembangkan di Pulau Semelu, Aceh. Biasanya, nelayan harus menghabiskan waktu banyak untuk mengangkut hasil penangkapan ke Medan Sumatera Utara. Nelayan harus menggunakan kapal ferrry selama satu malam kemudian dilanjutkan perjalanan darat selama 9 jam.
"Sekarang ada bandara di Semelu satu jam sampai ke Medan. Mereka langsung ke pemasaran dan memudahkan penjualan. Sangat cepat kita bantu," tegasnya.
Di tempat yang sama, Dirjen Pengolahan Pemasaran Hasil Perikanan, Saut P. Hutagalung menyambut baik ide sang menteri. Berangkat dari pengalaman di Semelu, penjualan lobster yang diangkut ke Medan sudah menguntungkan petani hingga tiga kali lipat. Untung yang didapat karena tidak banyaknya lobster yang mati di perjalanan.
"Nelayan dapat harga lebih tinggi. Bisa lebih mahal ke nelayan karena lobster hidup itu mahal," tegasnya.
Membangun bandara mini disebut-sebut tidak sulit karena hanya membutuhkan runway pendek. Pembangunan runway juga disebut tidak memerlukan beton dan hanya cukup dengan pengerasan tanah saja.
"Cukup runway satu kilometer saja dan ini pengalaman beliau. Cukup runway tanah dikerasin. Menggunakan contoh ini akan dikembangkan di tempat lain," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di dalam negeri sendiri proyek reklamasi cukup banyak seperti di Surabaya, Jakarta, Batam, hingga Kalimantan.
Baca SelengkapnyaMantan orang nomor satu di BUMN kini alih profesi jadi tukang batu dan gali parit. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.
Baca SelengkapnyaBerbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaProduksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaSido Muncul berkomitmen untuk memperkenalkan Indonesia ke mata dunia.
Baca SelengkapnyaBerbekal kesungguhan dan keyakinan, nyatanya ternak yang dijalaninya membuahkan hasil tak terduga. Ia sukses menjadi seorang peternak entok muda.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto mengingatkan, jika laut dibiarkan tercemar dan ekosistemnya rusak, maka potensi yang terkandung di dalamnya terganggu.
Baca Selengkapnya