Genjot budidaya ikan, pemerintah targetkan raup Rp 265,4 T
Merdeka.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo bersama dengan Kementerian Perdagangan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar rapat koordinasi terkait budidaya perikanan di pesisir. Hasilnya, nilai produksi perikanan budidaya hingga 2019, pemerintah menargetkan mencapai Rp 265,4 triliun.
"Terbagi atas 22 juta ton untuk rumput laut dan 9 juta ton untuk perikanan," ujar Indroyono usai rakor di Kantornya, gedung BPPT, Jakarta Pusat, Kamis (29/1).
Indroyono menambahkan, guna mendukung target tersebut maka disepakati beberapa hal. Pertama, penetapan lokasi yang cocok untuk perikanan budidaya mengacu kepada UU No. 23 tahun 2014 tentang peraturan pemerintah daerah serta UU No. 27 tahun 2007 tentang pesisir dan pulau-pulau kecil.
Saat ini, lanjutnya, baru 4 provinsi meliputi 7 kabupaten di Pulau Jawa yang cocok terkait zonasi wilayah pertambakan atau perikanan budidaya. "Itu yang harus segera disusun oleh Pemda sesuai dua undang-undang tersebut," tuturnya.
Sementara itu, tambah Indroyono, untuk mengembangkan perikanan budidaya maka disepakati untuk pembudidayaan rumput laut.
"Budidaya rumput laut dari hulu ke hilir. Dari bercocok tanamnya kemudian pengolahannya. Sehingga bisa diekspor dengan berbagai produk," kata Indroyono.
Sedangkan, untuk budidaya perikanan, pemerintah membagi menjadi dua yakni perikanan laut khusus udang, kerapu, kakap merah dan ikan hias serta berkaitan masalah virus. "Untuk perikanan air tawar yang diutamakan ada tiga, yaitu ikan nila (tilapia), patin dan konsumsi untuk dalam negeri itu lele," tandasnya.
Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, target volume perikanan di 2015 untuk rumput laut sebesar 12,25 juta ton dan ikan sebesar 5,65 juta ton.
Sedangkan untuk 2016, target volume produksi perikanan budidaya mencapai 19,43 juta ton yang terdiri dari 13,35 juta ton rumput laut dan 6,10 ikan. Target untuk 2017 pun ditingkatkan menjadi 22,79 juta ton meliputi 15,90 juta ton rumput laut dan 6,89 juta ton ikan.
Untuk 2018 sendiri target dinaikkan sekitar 4 juta ton, yakni mencapai 26,72 juta ton terdiri dari 18,79 juta ton rumput laut dan 7,93 juta ton ikan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok
Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam
Bila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaAksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Minta Alokasi Pupuk Subsidi Ditambah, Dirut Pupuk Indonesia Respons Begini
Perusahaan berkomitmen memenuhi tambahan ketersediaan pupuk subsidi untuk para petani.
Baca SelengkapnyaIzin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara
Presiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca Selengkapnya