Garuda Indonesia kencangkan ikat pinggang, anggaran sponsor dihemat
Merdeka.com - Belum stabilnya nilai tukar Rupiah dan bergejolaknya harga minyak dunia memaksa PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melanjutkan program efisiensi alias penghematan. Tahun ini, Garuda menargetkan efisiensi non fuel atau di luar operasional bahan bakar, sebesar USD 198 juta. Sejauh ini baru mencapai USD 40 juta.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo mengatakan salah satu sumber penghematan berasal dari belanja untuk sponsor.
"Beberapa aktivitas yang tidak penting terutama sponsorship yang tidak mengcreate itu yang kita tahan spending dulu. Kalau hanya brand awareness itu tidak (kita lakukan). Kita mainkan langsung yang selling (promotion)," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/6).
Sementara itu, penghematan dari sisi fuel ditargetkan USD 160 juta dalam setahun. Ini dilakukan sebagai respons gejolak harga minyak dunia. Namun Arif tak menyebutkan berapa penghematan dari sisi fuel yang sudah berhasil dicapai hingga April 2015.
Sekadar diketahui, Kinerja keuangan PT Garuda Indonesia Tbk mulai membaik di awal 2015 setelah mengalami kesulitan sepanjang tahun lalu. Tiga bulan pertama tahun ini Garuda Indonesia mencatat laba bersih USD 12,4 juta. Laba bersih Garuda melonjak naik 107,5 persen dibanding periode sama tahun lalu di mana perseroan tercatat mengalami kerugian sebesar USD 166,2 juta.
Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan keuntungan ini dikontribusikan dari pendapatan (operating revenue) sebesar USD 927,3 juta atau naik 13,4 persen dibanding periode sama tahun lalu USD 817,4 juta.
"Tekanan finansial berdampak pada kinerja keuangan, kami melakukan beberapa program yang berdampak positif, tahun ini merupakan tahun konsolidasi, tapi kami berhasil meningkatkan pendapatan perusahaan, efisiensi beban perusahaan, dan re-profilink anak perusahaan," ujarnya di Kantor Garuda Indonesia, Tangerang Jumat (15/5).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaMulai Ramadan 2024, Garuda Indonesia Gunakan Kemasan Ramah Lingkungan dalam Layanan Penerbangan
Dengan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai melalui penggunaan kemasan ramah lingkungan ini, diharapkan dapat menurunkan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaDemi Promosikan Wisata Olahraga, Garuda Indonesia Rela Pesawatnya Dicat Warna Biru
Fitria menjelaskan pesawat kolaborasi itu akan digunakan untuk melayani berbagai penerbangan, baik untuk rute domestik maupun rute internasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaTiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi
Maskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.
Baca SelengkapnyaNyaris Setahun Disandera KKB, Apa Kendala Pembebasan Pilot Susi Air?
Satgas menyebut, saat ini Pj Bupati Nduga, Edison Gwijangge terus melakukan negosiasi dengan Egianus Kogoya.
Baca SelengkapnyaIni Deretan Target Golkar dalam Pemilu 2024, Salah Satunya Kuasai Jabar
Menurut Airlangga, pihaknya melihat tren positif di berbagai wilayah Indonesia untuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaBandara Ngurah Rai Layani 21 Juta Penumpang di 2023, Meningkat 71 % Dibanding 2022
Dari total penumpang di tahun 2023, terdiri atas 9.918.236 penumpang domestik dan 11.533.185 penumpang internasional.
Baca SelengkapnyaLetjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia
Letjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.
Baca Selengkapnya