Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gandeng Swasta, Kemampuan RI Imunisasi Vaksin Covid-19 Capai 11 Juta Kali/Bulan

Gandeng Swasta, Kemampuan RI Imunisasi Vaksin Covid-19 Capai 11 Juta Kali/Bulan Erick Thohir. ©2020 Merdeka.com/Ronald

Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, kembali menegaskan bahwa pemerintah akan menggandeng pihak swasta dalam program vaksinasi Covid-19. Hal itu diutarakannya saat mengadakan rapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin 30 November 2020.

Menteri Erick mengatakan, kerja sama pengadaan vaksin Covid-19 tersebut dilakukan agar tercipta inovasi dan transformasi. Sehingga itu bisa membangun ekosistem yang sehat antara perusahaan BUMN dan swasta.

Sebagai contoh, pemerintah dan perusahaan milik negara dalam proses vaksinasi mandiri per bulannya hanya bisa melakukan penyuntikan vaksin sekitar 2,3 juta kali.

"Angka 2,3 juta itu rumah sakit BUMN, klinik dan lain-lain. Tetapi footprint swasta dengan rumah sakit dan kliniknya bisa 11 juta," kata Menteri Erick Thohir, Senin (30/11).

Menurut dia, suka tidak suka kerja sama antara BUMN dan swasta ini harus disinergikan. Sebab tidak mungkin proses vaksinasi kepada masyarakat hanya menjadi tugas BUMN saja.

"Akhirnya yang rugi masyarakat. Kenapa? Kalau penugasnya 75 juta kita bisa memvaksin dengan footprint kita sebulan 2 juta, sampai kapan?," ungkap Menteri Erick.

"Tetapi kalau kita bersama swasta jadi 13 juta, Insya Allah kan vaksinansi sendiri bisa berjalan 8-9 bulan," dia menambahkan.

Menristek: Vaksin Merah Putih Bisa Diekspor

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan vaksin Merah Putih untuk pencegahan infeksi COVID-19 bisa diekspor jika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi.

"Namun apabila pemenuhan kebutuhan dalam negeri dipenuhi dan juga ada kebutuhan Indonesia untuk membantu negara lain tentunya kita siap nantinya setelah vaksin ini melalui uji klinis, mendapatkan izin dan diproduksi massal untuk ditawarkan ke negara lain," kata Menristek Bambang dalam rapat kerja Kementerian Riset dan Teknologi, di Jakarta, Jumat (27/11).

Vaksin Merah Putih adalah vaksin COVID-19 yang menggunakan isolat virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang memang bertransmisi di Indonesia, dan pengembangan bibit vaksinnya dikerjakan oleh para ahli dan peneliti Indonesia dan pada akhirnya produksinya pun dilakukan di Indonesia.

Menristek Bambang menuturkan tentunya vaksin Merah Putih diutamakan dulu untuk memenuhi kebutuhan lokal yang relatif besar karena Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak.

Jika ingin mewujudkan kekebalan massal (herd immunity), maka dua per tiga jumlah penduduk Indonesia harus diberikan vaksin sehingga dibutuhkan kurang lebih 170 juta orang yang harus divaksinasi.

Dan apabila dibutuhkan dua dosis per orang, maka kebutuhan vaksin bisa mencapai kurang lebih 360 juta ampul.

Selain itu, vaksin Merah Putih juga perlu untuk mengantisipasi kemungkinan vaksinasi berikutnya.

"Kita harus mengantisipasi kemungkinan vaksinasi berikutnya pada periode setelahnya dan juga adanya booster sehingga kita benar-benar fokus pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri," tuturnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Erick Thohir Minta Suntikan Dana Rp44 Triliun di 2025, Diberika kepada 16 Perusahaan BUMN

Erick Thohir Minta Suntikan Dana Rp44 Triliun di 2025, Diberika kepada 16 Perusahaan BUMN

Usulan Penyertaan Modal Negara ini untuk menjamin keberlanjutan program yang digarap perusahaan BUMN.

Baca Selengkapnya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Kucurkan Bantuan Pangan: Hampir Semua Negara Gagal Panen, Harga Beras Naik

Jokowi Kucurkan Bantuan Pangan: Hampir Semua Negara Gagal Panen, Harga Beras Naik

Jokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Resmi Bubarkan Tujuh Perusahaan BUMN, Ini Daftar Lengkapnya

Erick Thohir Resmi Bubarkan Tujuh Perusahaan BUMN, Ini Daftar Lengkapnya

Pembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.

Baca Selengkapnya
Jokowi Puji Kontribusi BUMN, Erick Thohir: Beri Dampak Nyata untuk Ultramikro dan UMKM

Jokowi Puji Kontribusi BUMN, Erick Thohir: Beri Dampak Nyata untuk Ultramikro dan UMKM

BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare

Pemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Resmi Bubarkan 7 Perusahaan BUMN, Begini Nasib Karyawannya

Erick Thohir Resmi Bubarkan 7 Perusahaan BUMN, Begini Nasib Karyawannya

Pembubaran 7 perusahaan BUMN merupakan bagian dari program transformasi yang diusung sejak 2019 lalu.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras

Dirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras

Mengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.

Baca Selengkapnya