Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gandeng Amerika, Menteri Jonan fokus pembenahan keselamatan

Gandeng Amerika, Menteri Jonan fokus pembenahan keselamatan Menhub Ignasius Jonan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia menggandeng Amerika Serikat dalam upaya meningkatkan kredibilitas penerbangan dalam negeri. Terutama guna menjalin kerja sama dengan pelaku industri penerbangan antar kedua negara.

Wujud kerja sama ini diimplementasikan dalam acara Indonesia-United States (US) Aviation Working Group Launch, yang dihadiri 15 pelaku industri penerbangan di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (9/6). Hadir juga Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Duta Besar Amerika untuk Indonesia, Robert Blake.

Menurut Menteri Jonan, dalam memajukan penerbangan Tanah Air, pihaknya bakal lebih fokus kepada sektor keselamatan. Maka dari itu, pihaknya meminta semua pelaku industri penerbangan tunduk kepada regulasi keselamatan yang berlaku.

"Keselamatan adalah prioritas. Safety (keselamatan) atau capacity. Saya pilih ke safety. Safety adalah prioritas utama kita. Fokus adalah keselamatan transportasi," kata Jonan.

Bekas bos PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu berjanji tidak main-main dengan masalah keselamatan semua transportasi. Maka itu, pemerintah lebih mengutamakan keselamatan dibanding kapasitas.

"Ini (keselamatan) nggak ada kompromi. Nggak Ada nego, poltical side. (Keselamatan) nggak gampang. Menyelamatkan satu orang lebih penting dari pada menaikkan kapasitas," ujarnya.

Kemajuan penerbangan Indonesia juga mulai dilirik Amerika. Blake mengaku negaranya salut atas pesatnya pertumbuhan sektor transportasi udara Tanah Air.

Menurut dia, jumlah penumpang Indonesia berpergian ke dalam maupun luar negeri makin meningkat tiap tahunnya. "Sektor udara Indonesia tumbuh sangat pesat," ujar Blake.

Bukti kemajuan industri penerbangan dalam negeri lainya, kata Blake, terlihat makin padatnya bandara di tiap kota besar Indonesia. Pertumbuhan diperkirakan makin cepat, sebab Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga ikut mendorong pembangunan infrastruktur Tanah Air.

Dia menambahkan, kerja sama dalam dunia penerbangan antara negera bukan hal baru. "Launch working group antara US dan Indonesia, stakeholder industri transportasi, sebenarnya sudah pernah dilakukan. Seperti di India dan China, 10 tahun ke belakang untuk membangun infrastruktur di sektor udara," terangnya.

Beberapa perusahaan di sektor penerbangan asal Amerika yang ikut dalam acara ini, di antaranya Boeing Company, Bechtel International Incorporation, AECOM Asia Company Ltd, Burns&McDonnell International, Inc dan beberapa perusahaan lainnya.

Sementara itu, dari Indonesia diwakili oleh AirNav Indonesia, PT Angkasa Pura I dan II (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), Lion Air, serta Inaca. Kedua negara berharap kegiatan ini makin mempererat kerja sama para pelaku penerbangan.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.

Baca Selengkapnya
Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum

Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum

Brigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Anies Desak Pemerintah Buat Standar 'Safety' Ojek Online, Ini Alasannya

Anies Desak Pemerintah Buat Standar 'Safety' Ojek Online, Ini Alasannya

Negara seharusnya tidak absen dalam pembuatan regulasi untuk menyejahterakan ojek online.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terkuak, Ini Alasan Tidak ada Sabuk Pengaman Penumpang  di Kereta Api

Terkuak, Ini Alasan Tidak ada Sabuk Pengaman Penumpang di Kereta Api

Masyarakat menyoroti tidak tersedia sabuk pengaman (seat belt) penumpang di angkutan kereta api pasca tabrakan kereta api Turangga di Bandung.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.

Baca Selengkapnya
Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi

Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi

Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Anies Minta Pemasangan Alat Peraga Kampanye Utamakan Keselamatan Masyarakat

Anies Minta Pemasangan Alat Peraga Kampanye Utamakan Keselamatan Masyarakat

Anies menginginkan kampanye pada Pemilu 2024 ini menyenangkan dan tidak memakan korban.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Akan Tutup 123 Perlintasan Sebidang, Ini Alasannya

Pemerintah Bakal Akan Tutup 123 Perlintasan Sebidang, Ini Alasannya

Pemerintah akan menutup 123 titik perlintasan sebidang antara jalan raya dan jalur kereta api pada 2024.

Baca Selengkapnya
SEMENIT PAHAM: Elektabilitas 3 Cawapres Terbaru, Siapa Bikin Untung dan Buntung Capresnya?

SEMENIT PAHAM: Elektabilitas 3 Cawapres Terbaru, Siapa Bikin Untung dan Buntung Capresnya?

Mahfud MD, Gibran Rakabuming dan Muhaimin Iskandar. Kira-kira, siapa ya yang paling tinggi menambah elektabilitas capresnya?

Baca Selengkapnya