Merdeka.com - Principal advisor HR PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), Anton Sudarisman bercerita mengenai kondisi perusahaan semenjak diterapkannya UU No 4 Tahun 2009 tentang mineral dan batu bara pada Januari 2014 lalu.

Menurut Anton, kekhawatiran di karyawan sudah terasa sejak Januari. Perusahaan masih tetap beroperasi dan menyimpan konsentrat di gudang namun tidak bisa diekspor. Kondisi berlanjut hingga Juni dan puncaknya pada 6-7 Juni 2014 di mana 3.200 karyawan diminta tidak masuk kerja lagi alias di rumahkan. Walaupun mereka tidak bekerja tapi tetap diberi gaji.

"Kita komunikasi dengan karyawan, tidak bisa operasi lagi atau stop. Alat alat diberhentikan, karyawan tidak bisa apa apa. Minggu pertama atau kedua bulan Juni disuruh tinggal di rumah dibayar tapi galau juga. Suasana seperti itu," ucap Anton ketika berbincang di kawasan tambang PT NNT, Sumbawa Barat, NTB, Jumat (21/11) malam.

Pembayaran gaji untuk enginer, operator atau pekerja tambang tidak selancar sebelumnya. Gaji yang dibayar pada masa mati suri hanya gaji pokok saja. Padahal mereka mendapat uang banyak dari lembur dan tunjangan lainnya.

"Mereka standby dan kita bayar cuma basic salary seperti Jamsostek, asuransi pendidikan, asuransi kesehatan dan sebagainya masih. Tapi over time, lembur, tunjangan transportasi tidak," tegasnya.

Besaran gaji operator seperti supir haul truk dan alat berat lainnya. Gaji pokok mereka disebut Anton mencapai Rp 4 juta sampai Rp 5 juta. Namun, ketika beroperasi seperti biasa, mereka bisa membawa pulang hingga Rp 10 juta ditambah tunjangan transportasi dan uang lembur.

"Jadi mereka uang tambahan di luar basic salary itu mencapai 80 persen. Itu yang tidak dibayarkan. Minggu pertama itu ya digaji pokok saja, tapi resah juga karena sudah terbiasa kerja. Mereka bertanya nasib kita gimana. Para operator kaget pertama kali," tegasnya.

Ditanya untuk gaji level selanjutnya seperti junior enginer atau senior enginer Anton enggan membeberkan. Dia hanya menyebut rata rata gaji di perusahaan tambang dan tidak hanya di Newmont.

"Kalau enginer itu banchmarknya. Kalau rata rata perusahaan tambang kalau fresh graduate di mining basic salarynya itu Rp 10 juta basic, nanti baru ada plus plusnya. Senior enginer Rp 25 juta kira kira," katanya.