Merdeka.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) rupanya tidak mempermasalahkan rencana pemerintah membatasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk mobil pribadi hanya 3 liter per hari. Pasalnya, kebijakan itu ditujukan untuk premium dan solar subsidi yang seharusnya tidak digunakan oleh mobil keluaran baru.

Ketua Gaikindo Jongkie Sugiharto menyatakan pemilik mobil keluaran 2006 ke atas tidak perlu khawatir dengan pembatasan premium. Mereka sepatutnya kini beralih membeli BBM non-subsidi dengan spesifikasi RON 91 ke atas, seperti Pertamax.

"Enggak apa-apa (dibatasi 3 liter per hari), tapi yang penting masyarakat harusnya diberitahu kalau sejak 2006, Menteri Perindustrian sudah mengeluarkan surat keputusan semua mobil dengan emisi euro 2 BBM-nya harus oktan 91, itu aja. Kita sebagai Gaikindo mendukung, kenapa enggak diikutin anjuran itu," ungkapnya saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (11/5).

Asosiasi produsen mobil ini menilai subsidi memang agak salah sasaran. Khususnya karena pemilik mobil baru tetap saja menggunakan premium. Hal ini diibaratkan pemilik baju bagus yang seharusnya mencuci dengan sistem dry clean, tapi malah menggunakan sabun biasa.

"Kalau baju kita jadi belel, salah siapa. Jadi pakailah BBM yang benar. Sayangnya pembeli mobil kita itu enggak baca buku petunjuknya, di situ tertulis apa. Pakailah BBM standar emisi Euro 2," kata Jongkie.

Pria yang memegang hak edar merek Hyundai di pasar Indonesia ini menyatakan enggan berspekulasi apakah aturan tersebut bakal berdampak pada pengurangan aktivitas menggunakan mobil. Pengusaha di Gaikindo sampai saat ini, menurut Jongkie, masih menunggu aturan resmi diumumkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. "Tunggu sajalah SK-nya keluar, saya juga belum baca sendiri, baru dengar-dengar saja," tandasnya.

Kemarin, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo menyatakan pemerintah tetap akan menjalankan skema pembatasan BBM bersubsidi. Meski ada indikasi menaikkan harga secara keseluruhan, tapi penjatahan konsumsi premium dan solar subsidi tetap dilakukan melalui beberapa cara.

Salah satunya adalah membatasi pembelian BBM untuk mobil dan sepeda motor mulai Juli mendatang. "Untuk motor dibatasi 0,7 liter per hari. Mobil pribadi kalau tidak salah maksimal 3 liter per hari. Kalau dihitung per minggu kan jadi banyak," kata Susilo.

Pemerintah juga tetap berencana memasang Radio Frequensy Identification (RFID) di mobil pribadi mulai pertengahan tahun ini.Menurut Susilo, sejumlah perangkat aturan hukum sedang dipersiapkan. Totalnya ada 9 aturan. Termasuk harga dan pemasangan RFID ke kendaraan bermotor.

"Juli sebagian Jabodetabek sudah dipasang (RFID), targetnya paling tidak akhir 2013 sudah mulai seluruh Jawa," katanya.