Fenomena saat Pandemi: Orang Miskin dan Konglomerat di Indonesia Bertambah Banyak
Merdeka.com - Fenomena mencengangkan terjadi di Indonesia saat pandemi melanda. Di mana, jumlah orang miskin dan orang kaya sama sama bertambah banyak.
Pemerintah Jokowi sebelumnya mengklaim bahwa program perlindungan sosial yang diluncurkan ketika pandemi berhasil menahan laju penambahan orang miskin. Namun, data terbaru mencatat bahwa jumlah orang miskin tetap bertambah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah orang miskin mencapai 27,54 juta. Masyarakat tersebut hidup di bawah garis kemiskinan hingga kuartal I-2021. Jumlah orang miskin ini bertambah 1,12 juta dibanding data Maret 2020 dulu, atau saat pandemi mulai melanda Indonesia.
Adapun tolak ukur penduduk miskin ini mengacu pada masyarakat yang hidup di bawah angka garis kemiskinan per Maret 2021, dengan batas pendapatan Rp472.525 per kapita per bulan.
"Secara jumlah, penduduk miskin Maret 2021 ini tercatat 27,54 juta orang, masih naik 1,12 juta orang dibanding Maret 2020. Tapi ini turun 0,01 juta orang dibanding September 2020," kata Kepala BPS, Margo Yuwono.
Jika dilihat dari sisi disparitas kemiskinan, persentase penduduk miskin masih lebih banyak di desa dari pada di kota. Di mana populasi penduduk miskin di kota sebesar 7,89 persen, dan di desa sebanyak 13,10 persen.
Namun, secara grafik jumlah penduduk miskin di desa pada Maret 2021 justru menurun 0,10 persen dibanding September 2020 yang sebesar 13,20 persen. Di sisi lain, penduduk miskin kota justru bertambah 0,01 persen dari sebelumnya 7,88 persen.
"Terlihat bahwa penurunan di tingkat desa lebih bagus, bahwa program desa dan dana desa tunjukan dampak baik pada kemiskinan di desa," kata Margo Yuwono.
Waktu bersamaan atau masih saat pandemi, jumlah orang kaya atau konglomerat di Indonesia juga bertambah banyak. Berikut datanya:
Jumlah Konglomerat Tambah Banyak
Jumlah orang kaya di Indonesia tetap terus bertambah di tengah pandemi. Data terbaru yang dilansir Credit Suisse dan Financial Times mencatat bahwa jumlah orang kaya di berbagai negara termasuk Indonesia mengalami peningkatan.
Jumlah orang Indonesia yang memiliki kekayaan lebih dari USD 1 juta atau setara Rp14,49 miliar ada sebanyak 172.000 orang pada tahun 2020. Angka itu bertambah sebanyak 62,3 persen dibandingkan tahun 2019 yang hanya 106.215 orang.
Sementara jumlah orang Indonesia dengan kekayaan lebih dari USD 100 juta pada 2020 mencapai 417 orang atau naik 22,29 persen dari tahun 2019.
Jumlah kekayaan tersebut melonjak signifikan selama pandemi Covid-19 hingga mencapai lebih dari 50 persen, seperti bos Djarum Budi Hartono dan Michael Hartono, Prajogo Pangestu, Sri Prakash Lohia, dan Chairul Tanjung.
Menurut laporan tersebut, jumlah orang kaya di Tanah Air bertambah karena kenaikan harga aset. Salah satunya didorong oleh suku bunga rendah yang mendorong harga aset di pasar keuangan.
Selain itu, harga aset fisik seperti properti pun masih membukukan kenaikan meski lajunya melambat. Pada 2020, indeks harga hunian residensial naik 1,55 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Populasi di Dunia Kian Bertambah, Ancaman Krisis Pangan Semakin Nyata
Krisis pangan di dunia menjadi isi utama seiring bertambahnya populasi manusia.
Baca SelengkapnyaSurvei ASI: Anies-Cak Imin Dianggap Mampu Atasi Krisis Iklim, Prabowo-Gibran Dinilai Punya Komitmen
Survei ASI dilakukan di Jabodetabek pada 16-21 Desember dengan populasi penduduk 17-23 tahun dan 24-39 tahun.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah Indonesia hingga Pertengahan Maret, Masyarakat Diminta Waspada Banjir
Penyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaKonglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBegini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit
Tradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaCek Fakta: Cak Imin Sebut Kekayaan 100 Orang Indonesia Setara 100 Juta Penduduk, Benarkah?
Menurut Cak Imin, ketimpangan itu harus dibenahi. Dia berharap, ketimpangan Tanah Air bisa ditekan.
Baca Selengkapnya