Fee Based Income Naik 13 Persen, Pendapatan Bunga Bank DKI Capai Rp1,7 Triliun
Merdeka.com - PT Bank DKI mencatatkan kinerja positif di sembilan bulan pertama 2019. Salah satunya kenaikan fee based income sebesar 13 persen secara tahunan atau year on year per September 2019. Periode sama, Bank DKI membukukan pendapatan bunga bersih senilai Rp1,7 triliun, sementara laba bersih adalah senilai Rp584,4 miliar.
Sedangkan aset Bank DKI per September 2019 tercatat senilai Rp50,2 triliun.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini mengatakan, Bank DKI memiliki komitmen yang tinggi dalam menyediakan layanan sistem pembayaran di sektor transportasi public di DKI Jakarta, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan fee-based income dengan signifikan.
Selain itu, kinerja positif Bank DKI juga efektif ke perekonomian, khususnya Jakarta. Efektivitas penyaluran bantuan melalui Bank DKI terbukti mampu menekan tingkat kemiskinan.
Per Maret 2019, tingkat kemiskinan di DKI Jakarta turun menjadi 3,47 persen, dari yang sebelumnya 3,57 persen per Maret 2018. Tingkat kemiskinan yang sebesar 3,47 persen tersebut merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir.
Selain itu, Herry mengungkapkan laju pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta selalu bisa mengalahkan laju pertumbuhan ekonomi nasional. Sepanjang 9 bulan pertama 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian DKI Jakarta tumbuh sebesar 6,01 persen secara tahunan, jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,04 persen.
"Sinergi dengan sejumlah BUMD disektor transportasi seperti Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta penting dalam mendukung pengembangan sektor transportasi public di DKI Jakarta," jelas dia.
Punya Beragam Produk
Selain itu, Bank DKI memiliki beragam produk yang dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kartu Jakarta Pintar Plus, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), Kartu Kartu Lansia Jakarta, dan Kartu Pekerja Jakarta merupakan contoh dari produk-produk yang terbukti memiliki peran besar dalam menaikkan taraf hidup masyarakat DKI Jakarta.
Herry Djufraini mengatakan, seiring dengan efektifitas penyaluran bantuan yang dilakukan oleh Bank DKI, tingkat pengangguran terbuka di DKI Jakarta berhasil ditekan menjadi 6,22 persen per Agustus 2019, dari yang sebelumnya 6,24 persen per Agustus 2018.
"Tingkat pengangguran yang sebesar 6,22 persen tersebut merupakan tingkat pengangguran terendah dalam tiga tahun terakhir," katanya.
Sumber: Liputan6Reporter: Septian Deny
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagai informasi, tahun ini Bank DKI berusia 63 tahun yang tepat jatuh pada tanggal 11 April.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaBPD Bali memiliki peran strategis karena ditunjuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sebagai bank persepsi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaBank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca SelengkapnyaDeutsche Bank pecat 3.500 karyawan demi penghematan biaya operasional sebesar USD2,7 miliar atau setara Rp42,27 triliun.
Baca Selengkapnya