Februari 2020, Penerimaan Negara Capai Rp216,6 Triliun
Merdeka.com - Kementerian Keuangan mencatat penerimaan negara hingga akhir Februari 2020 mencapai Rp216,6 triliun. Realisasi ini setara dengan 9,7 persen dari target penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 yang dipatok sebesar Rp2.233,2 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi ini lebih rendah jika dibandingkan dengan penerimaan pada periode yang sama tahun sebelumnya atau Januari 2019 yang sebesar Rp217,6 triliun
"Maka kita melihat kinerja APBN kita Februari pendapatan negatif 0,5 persen dibandingkan tahun lalu," ujar Sri Mulyani Indrawati dalam video conference di Jakarta, Rabu (18/3).
Dia menjelaskan, penerimaan tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan mencapai Rp178 triliun atau 9,5 persen dari target yang sebesar Rp1.865,7 triliun. Terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp152 triliun dan penerimaan bea cukai sebesar Rp25 triliun.
"Untuk hibah hingga Februari tidak ada penerimaan hibah sehingga masih nol," katanya.
Sedangkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp38,6 triliun atau 10,5 persen dari target yang sebesar Rp367,0 triliun. "PNBP ini sangat dipengaruhi oleh harga dari migas dan sumber daya alam (secara global yang turun), juga kurs Rupiah yang kini menguat," jelasnya.
Belanja Negara
Sementara itu, realisasi belanja negara hingga Februari 2020 mencapai Rp279,4 triliun. Realisasi ini setara dengan 11,0 persen dari pagu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 yang sebesar Rp2.540,4 triliun.
"Realisasi belanja ini tumbuh 2,8 persen lebih tinggi dari tahun lalu sebesar Rp271,8 triliun," kata Sri Mulyani.
Dia merincikan realisasi belanja negara sebesar Rp279,4 triliun itu terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp161,7 triliun. Di mana belanja Kementerian Lembaga tercatat sebesar Rp83,9 triliun dan belanja non Kementerian Lembaga sebesar Rp77,8 triliun
Selain itu transfer daerah dan dana desa mencapai Rp117,7 triliun. Angka itu terdiri dari transfer ke daerah sebesar Rp116,0 triliun dan dana desa sebesar Rp1,7 miliar.
"Intinya belanja negara sudah terealisasi 11,0 persen dari target, memberikan stimulus ke perekonomian," tandas dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaKemenPAN-RB tengah menunggu proses terbitnya PP di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi teken aturan kenaikan gaji PNS naik 8 persen per Januari 2024.
Baca SelengkapnyaAngka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaAngka penerimaan pajak ini kemudian meningkat hingga Rp6,76 triliun pada tahun 2023.
Baca Selengkapnya