FAO: Harga Pangan Dunia Maret Cetak Rekor Tertinggi Baru
Merdeka.com - Harga pangan dunia melonjak ke rekor tertinggi baru pada Maret. Badan pangan PBB mencatat kenaikan dipicu perang di Ukraina mengguncang pasar gandum dan minyak sayur.
Dilansir dari Antara, Jumat (8/4), indeks harga pangan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), yang melacak komoditas pangan yang paling banyak diperdagangkan secara global, mencapai rata-rata 159,3 poin bulan lalu versus revisi naik 141,4 untuk Februari.
Angka Februari sebelumnya berada di 140,7, yang merupakan rekor pada saat itu.
Sementara, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan 12 bahan pangan pokok penting aman selama Ramadan sampai Hari Raya Idulfitri dengan produksi dalam negeri.
"Kalau saya lihat ketersediaan sampai Lebaran aman," kata Mentan Syahrul dikutip dari Antara di Jakarta.
Menteri Syahrul menjelaskan saat ini terdapat ketersediaan pangan di beberapa wilayah dengan produksi yang mencukupi dan bahkan melimpah. Namun, lanjut dia, ada pula beberapa daerah yang defisit pada beberapa jenis pangan pokok.
Strategi Kementan
Menteri Syahrul menjelaskan bahwa strategi Kementerian Pertanian ialah mendistribusikan bahan pangan dari wilayah sentra produksi yang surplus ke daerah yang defisit.
"Ada daerah surplus dan daerah defisit sehingga kami coba intervensi distribusinya sehingga stok terjaga di semua daerah. Daerah yang surplus kami intervensi untuk menyuplai daerah yang defisit sehingga saya minta antar penanggung jawab di masing-masing daerah untuk bersinergi," kata Syahrul.
Mentan menyebutkan bahwa kenaikan harga bahan pangan pada saat bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri ataupun hari besar nasional lainnya adalah hal yang wajar. Namun Kementerian Pertanian berupaya untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga agar kenaikan harga yang terjadi tidak terlalu tinggi.
"Dan kita juga pastikan 12 pangan pokok aman. Namun menghadapi bulan Ramadhan memang terjadi dinamika harga untuk itu sinergi lintas Kementerian terus diperkuat guna memastikan ketersediaan dan harga tidak bersoal," kata Mentan Syahrul.
Mentan menerangkan bahwa dirinya memerintahkan seluruh jajaran Kementerian Pertanian untuk mengecek ketersediaan pasokan pangan di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu dimaksudkan untuk memastikan ketersediaan pangan untuk masyarakat tersedia, khususnya hingga Hari Raya Idulfitri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar
Makanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaFOTO: Harga Kebutuhan Pokok Melonjak di H-6 Jelang Idul Fitri
Sejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu dan Ramadan, Harga Beras di Seluruh Indonesia Kompak Naik dan Langka
Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBeras Masih Mahal, Pemerintah Diminta Segera Stabilisasi Harga Pangan
Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg.
Baca SelengkapnyaInflasi Maret 2024 Meroket Dipicu Mahalnya Harga Makanan
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret
Akibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I
Baca Selengkapnya