Faisal Basri: Penolakan Rakyat Soal Kenaikan Pajak akan Tinggi
Merdeka.com - Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan penolakan rakyat terhadap kenaikan pajak ini akan tinggi. Lantaran rakyat menilai dana pajak yang dihimpun oleh Pemerintah selalu dikorupsi.
"Rakyat itu niscaya penolakannya akan tinggi terhadap kenaikan pajak ini, karena buat apa pajak dinaikkan kalau korupsi. Pajak naik tapi ember bocor nya tidak ditambal, rasa keadilan ini yang paling berat," kata Faisal dalam Webinar Nasional Dampak RUU PPN terhadap Industri Strategis Nasional, Kamis (1/7).
Dia menjelaskan, Menteri Keuangan terus didorong untuk mencari penerimaan dana untuk APBN oleh Pemerintah, sebab defisit semakin meningkat. Oleh karena itu Kementerian Keuangan mencari sumber-sumber pendapatan yang baru dengan berencana menaikkan pajak
"Bisa bayangkan posisi Kementerian Keuangan suruh cari uang terus, tapi KPK-nya dilemahkan bagaimana ini? Sehingga dicarikan sumber-sumber pendapatan yang baru akibatnya perpajakannya juga jebol dan akhirnya itulah fiskal defisit nya naik," ujarnya.
Menurutnya sangat sulit untuk menciptakan sentimen positif kepada masyarakat terkait kenaikan pajak ini. Rakyat akan menilai kenaikan pajak hanya akan membebani dan menciptakan ketidakadilan di masyarakat.
"Makanya setiap kenaikan pajak tidak peduli sebagus itu yang disampaikan oleh Pemerintah. Mereka melihat semakin tidak adil pengenaan pajak ini dan langsung membebani rakyat.Padahal niatnya tidak seperti itu untuk membawa semuanya ke dalam sistem. Inilah menjadi tantangan kita," jelas Faisal.
Di sisi lain Faisal membahas penerimaan Pemerintah terkait investasi. Dia menyebut di Indonesia investasi sudah menjadi berhala. Dimana Kementerian Keuangan didorong terus menambah penerimaan investasi.
"Menteri Keuangan di didorong, Pemerintah ingin investasi terus saking luar biasanya investasi sudah menjadi berhala di negeri ini. Padahal investasi kita tinggi tapi tidak berkualitas," imbuhnya.
Untuk itu, dia menyarankan agar Pemerintah lebih fokus untuk meningkatkan kualitas investasi, bukan terus menerus menambah jumlah investasi. Dengan begitu, Pemerintah Indonesia bisa mendapatkan pemasukan dari investasi tanpa menaikkan pajak.
"Pemerintah tugasnya meningkatkan kualitas investasi bukan hanya jumlah investasi. Karena ambisinya terlalu besar kebutuhan uangnya besar, pendapatan tidak naik, utang menggelembung. utangnya kan harus dibayar ya dari mana lagi kalau tidak naikkan pajak," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaTernyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaSalah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri bertugas menangani seluruh tindak pidana asal dari pencucian uang.
Baca Selengkapnya