Facebook dan Twitter hanya rugikan Indonesia
Merdeka.com - Keberadaan social media seperti Facebook dan Twitter disinyalir hanya merugikan industri dalam negeri. Hal itu disebabkan dua media sosial itu tidak membayar tarif untuk pembangunan infrastruktur dalam menjual usahanya di Indonesia.
Sekretaris Asosiasi Komputer Indonesia Rudi Rusdiah mengatakan mereka hanya menjadi over the top (OTT) di Indonesia atau menumpang dengan Telkom yang harus menyediakan infrastruktur dan peralatan lain.
“Dia cuma numpang internet misalnya pakai Speedy dari Telkom, provider bikin internet akses. Aplikasi numpang di bawah infrastruktur, dia numpang di sini tanpa harus bangun infrastruktur, trafficnya disedot, bandwidth nya nyedot Telkom” ungkap Rudi ketika ditemui di gedung Kemenperin, Jakarta, Kamis (5/4).
Dia juga menyesalkan, hingga saat ini, keuntungan internet perusahaan informatika dalam negeri disedot oleh social media tersebut.
“Usaha mereka membuka lebih banyak jalur internet services dan pajak internet juga nggak ada,” tambah dia. Saat ini terdapat beberapa perusahaan yang melayani usaha jual-beli layanan data yaitu Indosat, Telkom, Xl Axiata, CBN, dan First Media.
Rudi meminta kepada pemerintah agar sosial media tersebut juga harus dibebani dengan tarif untuk lebih membangun infrastruktur dalam negeri.
“Keuntungan internet ini disedot semuanya oleh mereka, tanpa memberikan keuntungan kepada Telkom,” pungkasnya.
Saat ini, aktivitas sosial media di Indonesia telah menjadi tren. Hingga Februari lalu, terdapat 19,5 juta orang pengguna Twitter di Indonesia dan merupakan terbesar kelima di dunia. Sementara untuk pengguna Facebook, Indonesia menempati posisi ketiga di dunia dengan pengguna sebanyak 43 juta orang.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tampilan pesan bertuliskan "Something went wrong" di laman utama disertai dengan tombol "Reload page".
Baca SelengkapnyaInstagram telah mengambil alih TikTok sebagai aplikasi dengan unduhan terbanyak di 2023.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaData tahun 2023, pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 167 juta orang.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya