Euforia kemenangan Jokowi, Rupiah menguat ke Rp 11.500 per USD
Merdeka.com - Perdagangan pasar valuta asing di Asia bergairah pada hari ini, Kamis (10/7), dengan Rupiah menjadi salah satu bintang utama di kawasan akibat hasil pemilihan presiden kemarin.
Euforia para investor melihat sebagian hasil hitung cepat (quick count) yang mengunggulkan calon presiden Joko Widodo, mengerek nilai tukar ke level Rp 11.500, seperti dikutip dari Yahoo Finance.
Tercatat, Rupiah menguat 1 persen. Posisi kurs ini terbaik selama 7 pekan terakhir, atau sejak Mei 2014.
Investor asing tidak mempermasalahkan adanya perbedaan hasil hitung cepat. Sebagian besar quick count menyatakan pemenang pilpres adalah capres nomor urut dua Joko Widodo. Salah satu yang yakin Rupiah akan menguat dalam waktu lama adalah Bank Scandinavia (SEB).
"Kami melihat, mayoritas quick count mengumumkan kemenangan Jokowi. Jadi kondisi (penguatan Rupiah) akan bertahan stagnan sampai ada hasil final," Kata Kepala Strategis Asia SEB Sean Yokota.
"Tapi penguatan akan kembali terjadi ketika kemenangan Jokowi sudah pasti," imbuhnya.
Dari pantauan saat ini, Rupiah menjadi mata uang berperforma terbaik di Asia tahun ini. Penguatan rata-ratanya sepanjang Juni 2014 mencapai 2,5 persen. Level resisten Rupiah di nominal Rp 11.448 per USD.
Penguatan Rupiah juga dicatat oleh Kurs Tengah Bank Indonesia. Dari posisi Rp 11.695 pada perdagangan Selasa (8/7), hingga 13.00 WIB, posisi nilai tukar sudah melonjak menjadi Rp 11.549 per USD.
Rupiah menjadi mata uang yang terapresiasi karena sentimen domestik. Di sisi lain, mata uang regional seperti Baht Thailand dan Ringgit Malaysia juga menguat terhadap Dolar Amerika.
Namun, situasi positif mata uang Asia didapat berkat belum adanya kejelasan kapan Suku Bunga Bank Sentral AS (The Fed) naik.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Senang Banyak Investor Swasta Masuk IKN
Menurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaPemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia
Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen PDIP Kritik Jokowi: Utang Swasta dan BUMN Hampir USD200 Miliar
Menurut Hasto, jika kedua utang itu digabung, Indonesia ke depan berpotensi menghadapi masalah serius.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaJokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaCurhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca Selengkapnya