ESDM Harap Muncul Inovasi Baru dalam Gelaran EBTKE ConEx 2022
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap ada inovasi baru yang bisa muncul dan diimplementasikan dari pemanfaatan energi baru terbarukan yang hadir pasca gelaran Indonesia EBTKE ConEx 2022. Gelaran ini akan dilaksanakan pada 10-15 Oktober 2022 mendatang.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana memandang, cara baru penggunaan itu dapat berkontribusi juga dalam transisi energi di dalam negeri. Inovasi ini akan membantu transisi energi dari sektor-sektor konvensional seperti penggunaan listrik utama dan sektor transportasi.
"Penyelenggaraan Indonesia EBTKE ConEx 2022 akan berkontribusi pada inovasi dan kelayakan proyek dan lingkungan dan berpengaruh pada porsi EBT yang ideal dan dapat diimplementasikan," katanya saat membuka Bincang-Bincang Indonesia EBTKE ConEx 2022, Kamis (2/6).
Dia juga mengundang berbagai pemangku kepentingan untuk bisa memanfaatkan ajang tersebut. Hal ini disebut mampu mengejar target bauran EBT 23 persen di 2030 mendatang.
"Saya mengundang ada inovasi pemanfaatan energi baru terbarukan diluar penggunaan listrik konvestional dari PLN," katanya.
Dadan memandang langkah ini juga bisa berkontribusi terharap tingkat ekonomi Indonesia. Artinya, turut menyumbang dalam pemulihan ekonomi nasional. Dengan adanya bauran energi baru terbarukan, bisa memberikan keuntungan dari sisi daya saing usaha yang dijalankan. Apalagi dengan perhatian negara global terhadap transisi energi.
"Penggunaan EBT ini berkaitan dengan pembangunan ekonomi Indonesia, dari sisi daya saing harus tetap kita tekankan dan fase berkelanjutan ini jadi sisi daya saing tersebut," terangnya.
Kunci Pemanfaatan EBT
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkap gelaran ini bisa jadi kunci pemanfaatan EBT di masyarakat. Dia berharap hasilnya akan sejalan dengan tema acara ‘Energy Transition: From Commitment to Action’.
"Tentu nanti untuk Indonesia EBTKE ConEx 2022 pun akan mengakomodir tiga isu prioritas ini," kata Dadan saat membuka Bincang-Bincang Indonesia EBTKE ConEx 2022, Kamis (2/6).
Tiga isu prioritas yang dimaksud Dadan yakni mengenai aksesibilitas energi, transisi energi dan pendanaan terhadap penerapan energi bersih. Lebih lagi, ini jadi perhatian presidensi G20 Indonesia.
Dadan menyebut, paradigma energi global ini telah berkomitmen untuk melakukan transisi energi menujut energi baru terbarukan. Termasuk dalam mengejar target minim emisi hingga Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.
"Ini jadi tantangan dan kesempatan bagi kita secara bersama-sama di dalam negeri sebagai yang memiliki sumber energi yang besar dan bisa berperan dalam ikut memitigasi perubahan iklim," terangnya.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program transisi energi juga sejalan dan mendukung program pemerintah yang lain
Baca SelengkapnyaBergabungnya para tokoh ini akan membawa dampak besar untuk meningkatkan elektoral.
Baca SelengkapnyaKegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dari Kementerian PUPR meningkatkan kapasitas SDM.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rumah bersama ini merupakan komitmen pemerintah untuk memperkuat kolaborasi antar kementerian/lembaga terkait untuk percepatan transisi EBT.
Baca SelengkapnyaDadan mengakui sudah ada perusahaan yang disasar untuk diberikan insentif tersebut.
Baca SelengkapnyaAliong Mus pun mengucapkan rasa terima kasih kepada narasumber atas kesediaanya memberikan materi
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaDia mendorong perusda merespon transformasi itu untuk masuk ke bisnis kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaEkspor besi dan baja berkontribusi tingkatkan ekspor Indonesia.
Baca Selengkapnya