ESDM beri sanksi Freeport dan Newmont jika tak bangun smelter
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik meminta PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara untuk mematuhi larangan ekspor mineral mentah seperti tertuang dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba). Dia mendesak kedua perusahaan ini untuk membangun smelter.
"Freeport sudah mengolah semuanya, tapi yang dimurnikan baru 30 persen. Newmont juga sama. Makanya dia harus bangun smelter," ujar Jero dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (13/1).
Jero menegaskan, pihaknya tidak akan segan memberikan sanksi jika perusahaan tambang termasuk Freeport dan Newmont tetap tidak ingin membangun smelter. Dia mengatakan, hal itu untuk mencegah kerugian negara semakin membesar akibat ekspor mineral mentah.
"Siapapun yang tidak membuat smelter, kita beri penalti. Ini sebetulnya sudah lama diniati. Masih saja coba disiasati. Cukup sudah kesabaran kita untuk kelonggaran," terang dia.
Lebih lanjut, Jero menyarankan, Freeport dan Newmont menjual hasil tambangnya ke smelter yang sudah ada. Termasuk ke beberapa smelter yang siap beroperasi tahun ini.
"Nambangnya tidak dilarang, yang dilarang adalah ekspornya. Jual saja ke smelter terdekat," pungkas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menargetkan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKarena kondisi pandemi Covid-19 pembangunan smelter Freeport sempat terganggu.
Baca SelengkapnyaSelain itu, industri pertambangan juga diwajibkan untuk membangun smelter di lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BPJS Ketenagakerjaan telah proaktif dengan menerjunkan tim Layanan Cepat Tanggap.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan salju abadi di Tambang Grasberg Freeport yang memanjakan mata.
Baca SelengkapnyaMetso juga telah mendapatkan pesanan ulang untuk teknologi filtrasi tailing yang berkelanjutan pada proyek tambang nikel laterit baru Zhejiang Huayou Cobalt Co.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaTitik ledakan yang terjadi di tungku smelter sudah seharusnya dihentikan sementara waktu selama proses pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaInvestigasi awal, ditemukan indikasi tindakan melanggar SOP yang sudah ditetapkan oleh perusahaan, sehingga terjadi kecelakaan dan korban jiwa.
Baca Selengkapnya