Erick Thohir: Saya Tak Percaya Indonesia Dibangun Berdasarkan Kapitalis
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir tak percaya jika pembangunan ekonomi di Indonesia dilandasi atas kepentingan oligarki maupun kapitalis. Erick meyakini fondasi pembangunan ekonomi nasional dilandasi kepentingan masyarakat luas.
"Saya tidak percaya ekonomi Indonesia dibangun berdasarkan oligarki atau kapitalis, tapi inilah Indonesia di mana fondasi dari pada ekonomi kita adalah ekonomi kerakyatan," kata Erick Thohir di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (28/9).
Hal ini tercermin dari besarnya kontribusi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terhadap produk domestik bruto (PDB) hingga penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Erick mencatat, 97 persen lapangan pekerjaan disumbang oleh UMKM.
"Ekonomi Indonesia itu, 97 persen lapangan pekerjaan oleh UMKM," ucapnya.
Oleh karena itu, Erick mengajak para Direksi perusahaan BUMN untuk saling bahu membahu dalam membantu persoalan yang dialami oleh pelaku UMKM. Hal ini bertujuan untuk mempercepat UMKM Indonesia naik kelas.
"Kita harus punya kepedulian membangun sebuah ekosistem kebersamaan tadi," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaBUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaKontribusi BUMN kini tidak hanya sekadar memberikan sumbangan dividen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usulan Penyertaan Modal Negara ini untuk menjamin keberlanjutan program yang digarap perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaPembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca SelengkapnyaBUMN yang berorientasi pasar ekspor seperti Pertambangan MIND ID, perkebunan PTPN bisa memanfaatkan tren kenaikan harga ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,05 persen, lebih tinggi dari banyak negara di dunia.
Baca SelengkapnyaErick menyampaikan, penggabungan ketujuh perusahaan ini merupakan bentuk dari perbaikan tata kelola BUMN Karya.
Baca SelengkapnyaSecara khusus apresiasi diberikan pada Gibran Rakabuming Raka yang telah mengungkap ekonomi syariah.
Baca Selengkapnya