Merdeka.com - PT Pupuk Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) menandatangani MoU dalam memajukan program Makmur. Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, kerja sama ini untuk mengedepankan penyerapan subsidi secara tepat, sehingga bisa meningkatkan ekonomi rakyat.

Dia menjelaskan, saat ini keseimbangan antara pupuk subsidi dan non-subsidi masih belum stabil. Maka dengan skema yang akan dicoba saat ini, dia akan melibatkan setidaknya 28 ribu petani

"Selama ini masih dalam kondisi yang tidak maksimal (penyaluran subsidi), karena itu Pupuk Indonesia akan gelontorkan program di 5 titik mencakup 40 ribu hektar lahan dan 28 ribu petani," kata Erick di Jakarta, Kamis (30/9).

Nantinya, bantuan yang disalurkan berupa pembiayaan, pupuk, hingga bibit. Selanjutnya, pihaknya akan membentuk Project Management Office (PMO) untuk memastikan pihak yang menjadi off taker, atau penjamin komoditas hasil hutan kelompok tani hutan.

Dengan adanya penandatanganan MoU ini, Erick yakin bisa jadi momentum untuk mengembangkan lebih jauh lagi potensi yang dimiliki pertanian di Indonesia. "Karena saat ini tak lain potensi dan momennya ada, tujuan kita bagai indonesia bisa jadi lumbung pangan besar nantinya, tapi kita mulai dulu dari kecil," imbuhnya.

Dengan demikian, pihaknya akan melakukan uji coba program Makmur selama 1 tahun. "Setahun kedepan (dilakukan), lalu nanti review dan tingkatkan di provinsi yang punya potensi," katanya.

Dia pun mengingatkan, perlu kerja sama berbagai pihak guna mencapai tujuan tersebut, yakni meningkatkan pendapatan petani.

"Ini tentang tanggung jawab bersama, untuk meningkatkan pendapatan petani, BUMN ini hadir untuk membantu pemerintah, karena kita ketahui bahwa pengeluaran pemerintah jumlahnya besar dan pemasukan juga jadi keprihatinan," tuturnya.

Reporter: Arief Rahman H.

Sumber: Liputan6.com