Erick Thohir Beri Sinyal Tak Jadi Bentuk Holding BUMN Perbankan
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta perusahaan negara bidang perbankan untuk fokus menggarap pasarnya masing-masing. Erick memberi sinyal tidak akan melanjutkan rencana pembentukan Holding BUMN Bank.
"Soal bank kan sebelumnya ada pemikiran holdingisasi, tapi saya berpikir berbeda. Saya harap bank-bank bersaing dengan sehat tapi dengan segmen pasar yang jelas," ujar Menteri Erick dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis malam dikutip dari Antara, Jumat (3/7).
Dia mencontohkan, Bank Tabungan Negara (BTN) menjadi bank yang fokus pada perumahan. BTN dapat berkolaborasi dengan BUMN perumahan hingga transportasi yang selanjutnya membentuk konsep transit oriented development (TOD).
Sementara Bank Rakyat Indonesia (BRI), perseroan bisa fokus untuk mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dan Bank Mandiri fokus terhadap korporasi.
"Untuk BNI saya challenge, saya harap BNI menjadi source of international funding. Mohon maaf ini baru pemikiran, saya tawarkan ke para direksi BNI, kalau BNI terus bersaing sama Bank Mandiri dan lain-lain apa bedanya? Saya harap BNI menjadi international banking kita," ucapnya.
Erick mengatakan BNI dapat mendukung pengusaha lokal yang ingin ekspansi ke luar negeri.
"Banyak pengusaha Indonesia yang berupaya global. Ini yang kita harapkan, ada bank yang mendukung itu," ucapnya.
Kaji Gabungkan Perbankan Syariah
Dalam kesempatan itu, Erick juga mengatakan pihaknya sedang mengkaji untuk menggabungkan perbankan syariah agar lebih besar dan kuat sehingga menjadi alternatif pembiayaan.
"Kita coba sedang kaji bank-bank syariah, jadi semua kita coba merger. InsyaAllah Februari tahun depan jadi satu," ujar Menteri Erick.
Menurut dia, Indonesia memiliki pangsa pasar keuangan syariah yang besar mengingat Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.
"Kenapa saya menginginkan merger syariah? Karena Indonesia yang penduduk muslim terbesar tidak punya fasilitas itu. Nah kalau syariah di merger, bisa menjadi top bank yang menjadi alternatif pilihan," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick Thohir Resmi Bubarkan Tujuh Perusahaan BUMN, Ini Daftar Lengkapnya
Pembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Resmi Bubarkan 7 Perusahaan BUMN, Begini Nasib Karyawannya
Pembubaran 7 perusahaan BUMN merupakan bagian dari program transformasi yang diusung sejak 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Minta Suntikan Dana Rp44 Triliun di 2025, Diberika kepada 16 Perusahaan BUMN
Usulan Penyertaan Modal Negara ini untuk menjamin keberlanjutan program yang digarap perusahaan BUMN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Erick Thohir Sentil 6 Perusahaan BUMN Kurang Informatif, Ada Inalum Hingga Asabri
Sebelumnya, Erick menyebut ada 8, namun kemudian dia meralatnya dengan menyebut ada 6 BUMN.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Erick Thohir Bakal Pangkas Jumlah BUMN Jadi 30 Perusahaan
Ini dilakukan sebagai bagian dari program restrukturasi BUMN, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN.
Baca SelengkapnyaDitinggalkan Dua Bank, Erick Thohir Jadi Penentu Investor Baru untuk Perusahaan Ini
Kementerian BUMN kaji opsi paling memungkinkan mendatangkan investor baru untuk perusahaan ini.
Baca Selengkapnya26 UMKM Binaan BUMN Semen Pamer Produk di Perayaan Natal BUMN, Ini Daftarnya
Erick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sinyal Izinkan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat
Sejalan dengan hal itu, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan merger kedua bank tersebut bisa rampung sebelum Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Pangkas 7 Perusahaan BUMN Karya Jadi 3 Saja, Begini Pembagian Tugasnya
Erick menyampaikan, penggabungan ketujuh perusahaan ini merupakan bentuk dari perbaikan tata kelola BUMN Karya.
Baca Selengkapnya