Empat negara siap investasikan Rp 124,2 T di sektor perkapalan RI
Merdeka.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan sepanjang Oktober 2014 hingga Mei 2015 ada empat negara yang berminat untuk menanamkan modal di sektor perkapalan Indonesia. Empat negara tersebut adalah Jepang, Korea Selatan, China dan Australia.
"Sepanjang Oktober 2014 hingga Mei 2015, terdapat lima minat investasi dari empat negara yaitu Jepang, Korea Selatan, Tiongkok dan Australia dengan total USD 9,34 miliar (atau setara dengan Rp 124,2 triliun)," kata Kepala BKPM Franky Sibarani di Jakarta seperti dilansir Antara, Rabu (24/6).
Secara rinci, dia menyebutkan ada satu perusahaan Jepang yang berminat menanamkan modal senilai USD 40 juta, dua perusahaan Korea Selatan yang salah satunya menyebutkan nilai investasi sebesar USD 4 miliar, satu perusahaan China dengan nilai investasi USD 5,15 miliar dan satu perusahaan Australia dengan nilai investasi USD 150 juta.
"Yang pasti dari Korea itu ada satu perusahaan 'shipping line', di mana mereka menjajaki investasi pemeliharaan kapal," katanya.
BKPM sendiri menawarkan investasi di sejumlah wilayah seperti Lampung, Lamongan, Gresik, Bitung dan Sulawesi Selatan. Lokasi tersebut dinilai memiliki jalur pelayaran yang padat dan telah memiliki fasilitas yang memadai.
BKPM juga sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk mendorong pengembangan industri perkapalan yaitu dengan fokus melakukan pemasaran investasi di sektor tersebut yang belum bisa diproduksi dalam negeri. "Termasuk juga memasarkan investasi di sektor perkapalan yang terintegrasi dengan komponen," katanya.
Kemudian, BKPM juga bekerjasama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk penyediaan sumber daya manusia siap kerja. "Kami juga akan mendorong pengembangan kapal nasional untuk menggunakan komponen dalam negeri 60 persen hingga 70 persen sehingga menggerakkan industri komponen perkapalan," katanya.
Dalam catatan, kapasitas produksi pembangunan kapal baru per tahun sebesar 900.000 deadweight tonnage (DWT), utilisasinya baru mencapai 40 persen. Sementara itu, kapasitas perbaikan kapal sebesar 1,2 juta DWT per tahun utilisasinya masih 85 persen. Ada pun industri perkapalan Indonesia, 43 persennya masih terpusat di Jawa dan 39 persennya di Batam.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Lobi Jepang untuk Berinvestasi di IKN Nusantara
Dalam pertemuan dengan PM Kishida, Presiden Jokowi menyatakan akan mendorong agar investor maupun pemerintah Jepang berinvestasi di proyek IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaArea Panen Kopi Indonesia Terbesar Kedua Dunia tapi Produktivitas Rendah, Begini Solusinya
Areal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaHasil Jokowi 'Kondangan' Pangeran Mateen dan Absen HUT PDIP: Bawa Pulang Investasi Rp7 Triliun
Estimasi investasi dari 2 negara tersebut diperkirakan mencapai Rp7 triliun.
Baca SelengkapnyaKarena Hal Ini, Enam Perusahaan Properti dan Pendidikan Siap Investasi di IKN
Dinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaBadan Otorita Ungkap Alasan Minimnya Korea Selatan Investasi di IKN Nusantara
Korea Selatan menempati peringkat 6 dengan 9 LOI terkait investasi di IKN Nusantara.
Baca Selengkapnya