Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Eksportir Dukung Kemendag dalam Pengadaan Kontainer untuk Kejar Peningkatan Ekspor

Eksportir Dukung Kemendag dalam Pengadaan Kontainer untuk Kejar Peningkatan Ekspor Pelabuhan. ©2013 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Eksportir mendukung dan mengapresiasi upaya Kementerian Perdagangan dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang telah mengupayakan komitmen dengan berbagai pihak untuk pengadaan kontainer. Ini inilai membantu menunjang agar kinerja ekspor semakin positif tahun ini.

"Karena penyediaan kontainer sangat diperlukan untuk ekspor dan melanjutkan pertumbuhan besar yang sedang terjadi saat ini," kata Kepala Sekolah Ekspor, Handito Joewono dikutip dari Antara, Jumat (1/10).

Handito mengapresiasi upaya penuh Kemendag dan Kadin Indonesia dalam mendapatkan komitmen kontainer yang kini sedang mengalami kelangkaan. Strategi tersebut dinilai sangat bagus, mengingat suasana ekspor yang sedang kondusif.

Diketahui, Badan Pusat Statistik mencatat ekspor Agustus 2021 berhasil mencetak rekor baru dalam sejarah perdagangan Indonesia. Pasalnya, Indonesia berhasil memecahkan nilai ekspor tertinggi sejak Agustus 2011.

Performa ekspor nasional di Agustus 2021 berhasil meningkat 20,95 persen month on month (mom), menjadi sebesar USD 21,42 miliar. Peningkatan tersebut didorong penguatan ekspor migas dan nonmigas, masing-masing sebesar 7,48 persen dan 21,75 persen (mom).

Secara kumulatif, ekspor Januari-Agustus 2021 mencapai USD 142,01 miliar atau naik 37,77 persen year on year (yoy). Peningkatan tersebut dipengaruhi meningkatnya ekspor nonmigas menjadi USD 134,13 miliar atau naik 37,03 persen, serta naiknya ekspor migas menjadi USD 7,87 miliar atau tumbuh 51,78 persen.

Karena itu, sambung Handito, komitmen pemerintah dan pelaku usaha ini mesti dimaksimalkan saat ini. Apalagi ekspor industri funitur dan mamin yang banyak digeluti produsen dan eksportir UKM. "Jadi, kami di Sekolah Ekspor yang berkonsentrasi mendorong eksportir baru dan kecil, menyambut positif komitmen antara Kemendag dan Kadin Indonesia ini," jelasnya.

Selanjutnya

Ekonom CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet menyebut, inisiasi Mendag Lutfi dan jajarannya bersama Kadin Indonesia soal kontainer begitu baik. Utamanya, jika dilihat dari momentum menjaga kinerja ekspor yang positif hingga semester pertama 2021.

"Apalagi beberapa pelaku usaha yang kekurangan kontainer ini merupakan industri unggulan, salah satunya makanan dan minuman," sebut Rendy.

Mengutip data Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) berkaitan kekurangan kontainer sejauh ini, menyebutkan bahwa ongkos logistik mengalami peningkatan, sehingga menekan volume angkut barang.

Akibatnya, terjadi penurunan volume ekspor barang berupa produk mamin sekitar 6-7 persen.

Karena itu, sebut Rendy, semestinya potensi peningkatan nilai ekspor tanpa gangguan kontainer bisa lebih tinggi 6-7 persen, dari torehan ekspor mamin yang saat ini berkisar USD 19,6 miliar.

Artinya, jika tanpa gangguan kelangkaan kontainer, ekspor mamin semestinya bisa tumbuh maksimal hingga menyentuh USD 20,97 miliar.

Dia pun menilai, inisiasi atas kontainer ini juga bisa menjaga kinerja perdagangan di sisa tahun. "Ya terutama dalam meningkatkan kinerja ekspor di kuartal empat 2021," ujarnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Produk Kayu Lapis Asal Temanggung Berhasil Merambah Pasar Internasional

Produk Kayu Lapis Asal Temanggung Berhasil Merambah Pasar Internasional

Sebanyak 25 kontainer produk kayu lapis berbagai jenis telah diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Emas

Baca Selengkapnya
Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan

Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan

Perum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.

Baca Selengkapnya
Kronologi Petugas Dishub DKI 'Nemplok' di Kap Mobil, Pengemudi Disetop Malah Acungkan Jari Tengah

Kronologi Petugas Dishub DKI 'Nemplok' di Kap Mobil, Pengemudi Disetop Malah Acungkan Jari Tengah

Sudinhub Jaksel menjelaskan kronologi petugas Dishub naik ke kap mobil di kawasan Setiabudi dan terbawa sampai ke Menteng.

Baca Selengkapnya
Izin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara

Izin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara

Presiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.

Baca Selengkapnya
Kereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal

Kereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal

Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Ini Detail Ciri-Ciri Jasad Wanita Membusuk Dalam Kontainer: WNI Ras Mongoloid

Ini Detail Ciri-Ciri Jasad Wanita Membusuk Dalam Kontainer: WNI Ras Mongoloid

Dengan kondisi waktu kematian yang diperkirakan sekitar 2 sampai 10 minggu, tanpa tanda-tanda kekerasan.

Baca Selengkapnya